35 WNI Belum Diketahui Keberadaannya Usai Kebakaran Apartemen di Hong Kong

35 WNI Belum Diketahui Keberadaannya Usai Kebakaran Apartemen di Hong Kong

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 01 Des 2025 16:52 WIB
Penampakan apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong setelah terbakar.
Penampakan apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong setelah terbakar. (AP via The Sydney Morning HeraldAP)
Jakarta -

Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong mencapai 9 orang. Masih ada 35 WNI lagi yang belum diketahui keberadaannya seusai insiden tersebut.

Data ini dihimpun oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong. KJRI mencatat masih ada 35 WNI yang belum diketahui keberadaannya atau unknown whereabouts.

"Estimasi jumlah WNI tinggal di kompleks apartemen adalah 140 org, sebanyak 95 selamat, 9 terverifikasi meninggal dunia, 1 dirawat di RS, 35 unknown whereabouts (belum diketahui keberadaannya)," kata KJRI kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam insiden ini, diketahui ada 146 korban meninggal dunia dan 79 orang mengalami luka serius. Otoritas Hong Kong pun masih mencari korban.

"Pemerintah HK memberikan warning bahwa angka kematian akan terus bertambah seiring dengan pencarian dan identifikasi korban yang masih terus berlangsung," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini KJRI masih terus berkoordinasi dengan otoritas setempat. Koordinasi ini dilakukan agar WNI yang menjadi korban mendapatkan haknya.

"KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan โ otoritas setempat untuk melakukan upaya terbaik repatriasi jenazah dan hak-hak korban," lanjutnya.

Sebagai informasi, kebakaran hebat itu menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong pada Rabu (26/11) waktu setempat. Masa berkabung selama tiga hari dimulai pada hari Sabtu (29/11) kemarin dengan mengheningkan cipta untuk 128 orang yang tewas dalam salah satu kebakaran paling mematikan di wilayah itu.

Tonton juga video "Korban Tewas Akibat Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 94 Orang"

(rdp/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads