Suasana di Permakaman Kajangan, Kauman, Blora, Jawa Tengah (Jateng) mendadak ramai warga saat Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melaksanakan ziarah makam kedua orang tuanya. Nampak sejumlah pedagang musiman menggelar lapak, salah satunya Suhaini (56).
"Saya sering setiap Pak Menteri datang, kami jualan," ujar Suhaini di lokasi kepada detikcom pada Sabtu (29/11/2025).
Dia yang berjualan telur gulung dan es teh manis bersama suaminya mengaku sudah lebih dari 10 kali membuka lapak saat Menteri Agus dan keluarga ziarah. Dia mengatakan permakaman memang ramai jika acara haul dan hari raya Islam, namun tak seramai jika Menteri Agus datang.
"Biasanya ada acara haul di sini ramai, tapi nggak seramai Pak Menteri datang. Pak Menteri orangnya pemurah, jadi warga kalau bertemu Pak Menteri pasti dapat berkah," jelas Suhaini.
Suhaini mengatakan Menteri Agus rutin memberi tali asih kepada warga. Karena tahu sekitar permakaman ramai setiap Menteri Agus datang, maka Suhaini yang memang memburu keramaian untuk meraup rezeki, tak pernah absen.
"Memang (menunggu Pak Menteri). Bapak biasanya nyapa-nyapa lalu bagi rezeki. Orang kalau nunggu kan pasti haus, dan pengin jajan," ucap Suhaini.
"Lebih (dari 10 kali buka lapak telur gulung dan es teh manis saat Menteri Agus Andrianto ziarah makam," tambah dia.
Suhaini mengatakan awalnya tahu situasi ramai warga saat Menteri Agus datang, dari mulut ke mulut. Dia menyampaikan mampu meraup untung hingga Rp 1 juta.
"Saya tahu itu, kadang kan daerah sini pada tahu dari mulut ke mulut pak menteri datang. Tahun lalu (omzet) sampai sejuta. Saya jual telur gulung 10 ribu (rupiah) per porsi, es teh lima ribu (rupiah)," jelas warga Dukuh Growong, Tunjungan, Blora ini.
Dia berharap Menteri Agus semakin sering mengunjungi makam. "Berharap Pak Menteri sehat, sering ke sini biar bisa ramai," lanjut dia.
Sementara itu Muntiah (39) mengaku baru dua kali membuka lapak di momen Menteri Agus Andrianto ziarah makam orang tua. Sehari-hari ia membuka lapak di alun-alun, di acara olahraga pagi dan acara keagamaan.
"Dengar-dengar ada keramaian di makam, tapi saya nggak tahu ramai kenapa. Tadi bareng teman-teman ke sini. Banyak yang ikut jualan," tutur Muntiah.
Sama seperti Suhaini, Muntiah berjualan es teh manis bersama suaminya. Di kali pertama, dia mengaku mampu meraup keuntungan lebih dari Rp 500 ribu.
"Pertama laris, terus dapat borongan dari Pak Menteri. (Keuntungan) Rp 500 ribuan sampai, tapi ndak sampai sejuta. Saya lupa," kata Muntiah.
Simak Video "Video: Menteri Bahlil Buat Aturan yang Legalkan Sumur Minyak Masyarakat"
(aud/zap)