Hari pertama pelaksanaan Operasi Zebra 2025 di seluruh Indonesia menunjukkan hasil yang stabil dan terkendali. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menekankan bahwa Operasi Zebra adalah momentum penting untuk menciptakan keselamatan jalan, terutama menjelang peningkatan aktivitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru.
Sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tujuan utama dari Operasi Zebra 2025 ini adalah menciptakan keselamatan jalan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, dengan fokus utama pada edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum berbasis data.
Kakorlantas mengatakan, pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini titik beratnya pada edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum berbasis data, dengan menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas tertinggi.
"Indikator keberhasilan operasi ini tidak terletak pada banyaknya jumlah penindakan, melainkan pada kemampuan kita untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas di jalan raya," ujar Kakorlantas, menyoroti tujuan humanis dari kegiatan ini, Selasa (18/11/2025).
Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Irjen Agus, jajaran Polantas menggencarkan kegiatan preemtif (edukasi) dengan pendekatan yang ramah dan persuasif.
Hingga hari pertama, tercatat 3.934 kegiatan imbauan langsung dilaksanakan, menyasar sekolah, kampus, pusat perbelanjaan, hingga kawasan industri.
Sebanyak 83.080 leaflet dan stiker keselamatan disebarkan, memuat pesan penting seperti etika berkendara, kewajiban menggunakan helm, dan kewaspadaan terhadap kecepatan.
Edukasi juga diperluas melalui ruang digital dengan 50.797 publikasi di media sosial, menjangkau generasi muda sebagai salah satu kelompok rentan.
Dalam aspek penegakan hukum, Korlantas memanfaatkan teknologi untuk menjaga objektivitas. Sistem ETLE (kamera statis) mencatat 6.753 pelanggaran, dan perangkat ETLE mobile merekam 4.937 bukti pelanggaran. Selain itu, 21.145 teguran diberikan kepada pengendara sebagai langkah pembinaan langsung untuk memberikan pemahaman mengenai kesalahan dan mendorong perubahan perilaku.
Secara keseluruhan, total pelanggaran yang tercatat mencapai 17.169 perkara. Kakorlantas menekankan bahwa perilaku berkendara masih menjadi faktor dominan yang memengaruhi keselamatan, sehingga edukasi dan pengawasan tetap menjadi prioritas.
Di hari pertama Operasi Zebra juga mencatat 46 kejadian kecelakaan lalu lintas, dengan empat korban meninggal dunia. Mayoritas kecelakaan terjadi di ruas non tol dan dipicu oleh faktor manusia seperti kurangnya kewaspadaan dan kecepatan yang tidak sesuai.
Kakorlantas menginstruksikan jajaran agar setiap kejadian kecelakaan dipetakan secara teliti, memastikan fokus pengawasan diarahkan ke lokasi yang paling berisiko.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung jalannya Operasi Zebra 2025 dengan menaati peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan saat berkendara. Keselamatan adalah hasil kerja bersama antara aparat dan masyarakat," tutup Irjen Agus.
Tonton juga video "Dear Pengendara, Operasi Zebra Jaya 2025 Dimulai Hari Ini Ya"
(zap/hri)