Perundungan atau bullying masih menghantui lingkungan sekolah. Terbaru, kasus bullying terjadi di SMPN 19 Tangerang Selaran (Tangsel), Banten, yang ramai disorot publik usai korbannya meninggal dunia.
Ialah siswa berinisial MH (13) yang hanya ingin menimba ilmu di sekolah namun menanggung nestapa. Sejak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), ia mengalami bullying hingga harus mendapat penanganan rumah sakit dan berujung meninggal dunia.
Simak rangkuman fakta-faktanya di detikcom.
1. Kepala Dipukul Kursi
MH diduga menjadi korban bullying teman di sekolahnya. Bullying yang dialaminya pun dalam bentuk kekerasan fisik.
Akibat tindakan bullying, kondisi tubuh MH mengalami penurunan hingga lemas tak bisa beraktivitas.
Kakak korban, Rizky, mengatakan adiknya diduga sudah mendapatkan aksi perundungan beberapa kali sejak MPLS. Puncaknya terjadi pada Senin, 20 Oktober lalu. Saat itu korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku.
"Sejak masa MPLS, yang paling parah kemarin 20 Oktober yang dipukul kepalanya pakai kursi," kata Rizky.
Saat pihak keluarga mendalami kasus yang terjadi, ternyata korban mengaku sudah sering menerima perundungan, mulai dipukul hingga ditendang.
Rizki menyebut adiknya sempat dirawat di salah satu RS swasta yang ada di Tangsel. Karena kondisinya semakin parah, adiknya dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
(fca/lir)