×
Ad

Wakapolri Dorong Puslitbang Polri Jadi Motor Reformasi Berbasis Riset

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 12 Nov 2025 17:10 WIB
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo kunjungi Puslitbang Polri (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menegaskan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri harus benar-benar urip atau hidup. Komjen Dedi menambahkan Puslitbang Polri juga harus dinamis dan menjadi api perubahan.

Puslitbang Polri adalah lembaga pertama yang dikunjungi Komjen Dedi usai dibentuknya Komisi Percepatan Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto. Alasannya, perbaikan Polri harus dimulai dari riset, dari lembaga yang mampu menguji setiap gagasan dan kebijakan secara ilmiah.

"Mengapa yang pertama dikunjungi adalah Puslitbang? Karena kita ingin perbaikan Polri tidak hanya berdasarkan persepsi atau tekanan publik, tetapi melalui riset yang valid dan teruji secara keilmuan," tegas Wakapolri Komjen Dedi dalam kunjungannya di Puslitbang Polri, Bojonggede, Kabupaten Bogor seperti dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).

"Riset adalah fondasi perubahan. Tanpa data dan ilmu pengetahuan, reformasi hanya akan menjadi slogan. Puslitbang harus menjadi laboratorium kebijakan dan kompas arah perubahan Polri," imbuhnya.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Polri mempercepat transformasi organisasi pasca pembentukan Komisi Reformasi Polri, dengan menekankan pentingnya reformasi yang berbasis bukti, sains, dan penelitian lapangan.

Dalam arahannya, Komjen Dedi Prasetyo menekankan bahwa reformasi sejati tidak lahir dari meja rapat, tetapi dari data dan fakta lapangan.

"Puslitbang harus urip, hidup, dan turun. Harus hadir di tengah masyarakat, di ruang pelayanan, di tempat anggota bertugas. Riset tidak boleh berhenti di laboratorium - ia harus menyentuh realitas, mendengar keluhan publik, dan melihat tantangan langsung di lapangan," ujarnya.

Setelah memberikan arahan di Puslitbang, Wakapolri langsung melakukan uji petik pelayanan publik di Polsek Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Langkah ini menjadi bukti bahwa arah reformasi Polri kini bergerak dari konsep menuju praktik, dari kebijakan menuju perubahan konkret di tingkat pelayanan dasar.

"Kita jadi tahu bagaimana alur pelayanan publik di tingkat dasar berjalan. Bagaimana laporan diterima, bagaimana pengaduan masyarakat ditindaklanjuti, dan mengapa sering muncul keluhan. Ternyata masalah bukan hanya di personel, tapi juga di alur pelayanan, penganggaran, dan pembagian tugas. Ini yang harus kita benahi," jelas Dedi.

Dedi menegaskan bahwa ke depan, Puslitbang harus menjadi lembaga yang mengawal reformasi Polri secara berkelanjutan. Setiap kebijakan harus melalui tahapan riset, pengujian, dan evaluasi agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan membawa dampak nyata bagi masyarakat.

"Perbaikan Polri harus terukur. Harus ada baseline-nya, datanya, indikatornya. Dan semua itu dimulai dari Puslitbang," ujar Dedi.

Lebih lanjut, Komjen Dedi menggambarkan Puslitbang sebagai 'api perubahan Polri', sumber energi yang menyalakan semangat transformasi di seluruh jajaran.

"Kalau Puslitbang hidup, Polri bergerak. Kalau Puslitbang menyala, reformasi berjalan. Api perubahan itu harus dijaga, agar semangat membenahi institusi tidak padam," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Wakapolri juga meninjau Laboratorium Elektronika, Alpalhankam, Persenjataan, dan Transportasi yang menjadi sarana pengujian perlengkapan operasional Polri. Ia menilai, fasilitas Puslitbang telah sangat maju dan dapat dioptimalkan untuk mendukung pengujian alat, teknologi, serta kajian ilmiah terhadap pelayanan kepolisian berbasis digital dan empati sosial.

Sementara itu, Kapuslitbang Polri Brigjen Pol. FX. Surya Kumara menyampaikan komitmennya untuk segera menindaklanjuti perintah dan arahan Wakapolri.

"Kami akan segera melaksanakan perintah dan arahan Wakapolri. Apa yang beliau sampaikan menjadi bara semangat kami untuk terus menyala dan berkontribusi nyata dalam mengawal perubahan Polri melalui riset yang berbasis ilmu pengetahuan," ungkap Brigjen Surya.

Kunjungan kerja ini menjadi simbol bahwa reformasi Polri kini bergerak dengan pendekatan ilmiah dan empiris. Puslitbang tidak lagi hanya berfungsi sebagai laboratorium alat, tetapi sebagai pusat riset kebijakan publik kepolisian, yang menyalakan api perubahan di seluruh lini organisasi.

Dengan Puslitbang yang urip - yang hidup, turun, dan mendengar - Polri berkomitmen mempercepat reformasi menuju institusi yang presisi, humanis, dan dipercaya masyarakat.

"Puslitbang adalah api perubahan Polri. Dari sinilah bara reformasi itu dijaga agar terus menyala," tutup Wakapolri.

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo kunjungi Puslitbang Polri (Foto: dok. Istimewa)

Simak juga Video: Surya Paloh soal Komisi Percepatan Reformasi Polri: Agar Lebih Kuat




(lir/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork