Rumah milik hakim Pengadilan Negeri Medan Khamozaro Waruwu tiba-tiba kebakaran. Sebelum rumahnya kebakaran, Khamozaro sering menerima panggilan telepon misterius dari nomor berbeda-beda.
"Telepon itu dijawab, tapi orangnya tidak mau bicara. Dimatikan lagi. Itu berulang kali, bahkan lebih dari 10 kali, dan terjadi (kebakaran) setelah beliau menangani perkara itu," ujar Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) Yasardin dalam konferensi pers di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).
Yasardin menegaskan Ikahi tidak ingin berspekulasi terkait hubungan antara teror telepon dan kebakaran tersebut. Namun, ia mendorong aparat kepolisian untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan profesional.
"Apakah ada hubungannya dengan perkara yang beliau tangani atau tidak, kita serahkan kepada aparat yang berwenang. Tapi kalau benar ini terkait tugas beliau sebagai hakim, maka ini adalah bentuk teror yang mengancam penegakan hukum," tegasnya.
Di sisi lain, Yasardin menjelaskan, pada saat kejadian api hanya membakar kamar utama di rumah Kamozaro. Di ruangan itulah semua dokumen penting, surat berharga, serta barang pribadi disimpan. Beruntung, api tidak menjalar ke tempat lain.
(bel/isa)