Sanjungan Presiden Afsel Saat Dijamu Prabowo di Istana

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 23 Okt 2025 08:16 WIB
Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa. (Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menjamu Presiden Afrika Selatan (Afsel) Matamela Cyril Ramaphosa dalam rangka kunjungan kenegaraan di Jakarta. Presiden Ramaphosa menyampaikan pujiannya terhadap jamuan hangat yang diberikan Prabowo.

Pertemuan kedua kepala negara dilakukan di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Prabowo dan Ramaphosa didampingi oleh delegasi masing-masing negara, yang terdiri atas menteri kabinet.

Afrika Selatan (Afsel) menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 yang akan di Johannesburg pada 22-23 November 2025. Di hadapan Presiden Ramaphosa, Prabowo memastikan akan hadir KTT G20 di Johannesburg, memenuhi undangan Ramaphosa.

"Tahun ini, Afrika Selatan merasa terhormat memegang jabatan presiden G20, dan kami mengapresiasi representasi dan kontribusi Indonesia kepada G20. Kami sangat senang Yang Mulia akan berpartisipasi dalam KTT Pemimpin G20 di Johannesburg akhir bulan ini," kata Ramaphosa dalam pertemuan bilateral.

Ramaphosa mengajak Indonesia berpartisipasi dalam forum tersebut, kehadiran Indonesia dinilai penting dan krusial. Ramaphosa berharap hubungan kedua negara semakin akrab ke depan sehingga dapat meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.

"Harus kami sampaikan bahwa kehadiran Indonesia di G20 sangat penting dan krusial karena meningkatkan status G20, terutama ketika negara-negara seperti negara Anda dan Afrika Selatan, negara-negara kunci di belahan bumi selatan, berpartisipasi dalam forum-forum semacam itu dan mulai mengadvokasi peran penting yang dimainkan oleh negara-negara di belahan bumi selatan," ujarnya.

"Dan kami terus ingin melihat hubungan ini semakin hangat, sehingga kami dapat terus berdagang dengan cara yang jauh lebih substantif dan memperluas perdagangan dan investasi antara kedua negara kita. Jadi, inilah yang ingin kami lihat terjadi," tambah Ramaphosa.

Ramaphosa Puji RI Setia Lawan Apartheid

Presiden Ramaphosa turut mengulas Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo. Ramaphosa menilai konferensi tersebut menjadi sumber inspirasi dan perjuangan bagi negaranya.

"Kami mengucapkan selamat atas peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika. Konferensi Bandung pada tahun 1955 merupakan sumber inspirasi dan penyemangat yang besar bagi para pemimpin perjuangan pembebasan kami yang hadir di sana," kata Ramaphosa.

Ramaphosa juga memuji Indonesia yang setia mendukung Afrika Selatan melawan apartheid. Ramaphosa berterima kasih atas soliditas Indonesia.

"Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu yang setia pada Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid. Kami akan selamanya berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia," ujarnya.

Apartheid adalah sistem undang-undang yang mendukung kebijakan segregasi kepada warga non-kulit putih di Afrika Selatan. Kebijakan ini hadir di abad ke-20 setelah Partai Nasional mendapat kekuasaan.

Pemerintahan yang saat itu didominasi kulit putih (bangsa Eropa) memberlakukan sistem pemisahan ras dengan tujuan memperoleh hak-hak istimewa dari suatu ras atau bangsa.

Tokoh yang merancang politik apartheid adalah Hendrik Verwoerd. Sistem ini dipraktikkan sebagai kebijakan politik resmi dan terdiri dari beberapa peraturan hingga program untuk pemisahan rasial secara struktural. Sejak awal kemunculannya, sistem apartheid dihapus pada 1990.




(rfs/azh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork