Langkah Tegas Pemerintah Tolak Visa Atlet Israel Berlaga di Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 07:11 WIB
Foto: Bendera Israel (dok. Anadolu Agency)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas untuk seluruh atlet Israel yang mengikuti Kejuaraan Senam Artistik di Jakarta. Pemerintah RI menolak untuk menerbitkan visa para atlet Israel tersebut.

Dirangkum detikcom, Jumat (10/10/2025), Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Ajang itu akan digelar di Jakarta pada 19-25 Oktober 2025.

Ajang bertajuk 53rd Artistic Gymnastics World Championships Jakarta 2025 ini akan mempertandingkan Men's Artistic Gymnastics (MAG) dan Women's Artistic Gymnastics (WAG). Sekitar 500 atlet dari 78 negara akan berpartisipasi.

Dilansir media Jewish News Syndicate (JNS), Federasi Senam Israel mengatakan telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Namun rencana kehadiran atlet senam asal Israel di Jakarta mendapat penolakan sejumlah pihak, termasuk Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Dia menilai kehadiran atlet Israel ke Jakarta berpotensi memicu kemarahan masyarakat.

"Kalau ke Jakarta, tentunya sebagai Gubernur dalam kondisi seperti ini saya tidak mengizinkan," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/10).

Pramono menegaskan bahwa pemerintah ataupun organisasi penyelenggara yang berencana mengundang atlet Israel harus mempertimbangkan kembali langkah tersebut. Menurut Pramono, seharusnya izin masuk untuk atlet Israel tidak perlu dikeluarkan sama sekali.

"Saya berharap pemerintah, dalam hal ini ataupun organisasi yang ingin mengundang, harus berpikir seribu kali," tegas Pramono.

"Yang paling penting visanya nggak usah dikeluarin aja, supaya nggak ke Jakarta. Karena nggak ada manfaatnya dalam kondisi seperti ini," lanjutnya.

Dia menyebut memori publik terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza sangat kuat sehingga kedatangan atlet dari Israel justru akan menimbulkan reaksi negatif.

"Pasti akan menyulut dan membangkitkan kemarahan publik dalam kondisi seperti ini," ucapnya.




(fas/maa)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork