Melihat Rapid Test MBG di SPPG Polri yang Diakui Mampu Cegah Keracunan

Taufiq Syarifudin - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 17:14 WIB
Foto: Melihat rapid test ke menu MBG yang disediakan di SPPG Polri (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Badan Gizi Nasional (BGN) dan legislator di DPR mengapresiasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Polri yang menyediakan alat rapid test dalam menguji mutu menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Lalu, bagaimana rapid test di SPPG Polri itu bekerja?

detikcom berkunjung ke SPPG Polri Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Kondisi SPPG ini terasa sangat dijaga kebersihannya.

Ketua Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri Brigjen dr Nyoman Edy mengatakan rapid test menu MBG di SPPG Polri dilakukan dengan dua tahap. Pertama, petugas rapid tes merasakan langsung bau, rasa, hingga tekstur setiap makanan. Jika dipastikan sudah aman, maka tahapan berikutnya yaitu tes reagen.

"Yang pertama metode organoleptik itu melihat, kemudian mencium atau membaui makanan itu, kemudian menyentuh makanan itu konturnya seperti apa, apakah sudah lengket, berlendir dan seterusnya. Kemudian mencicipi, dengan itu kita bisa memperkirakan ini makanan layak atau tidak," jelas Nyoman.

"Kemudian yang kedua adalah dengan menggunakan kit namanya, menggunakan reagen," sambungnya.

Nyoman menjelaskan penerapan rapid test di SPPG Polri telah dilakukan sejak awal didirakannya dapur. Hal ini sebagai bentuk pengawasan terhadap keamanan makanan yang akan dikonsumsi oleh para siswa.

"Karena Polri memang terbiasa untuk event-event tertentu memang melaksanakan food safety itu. Jadi begitu dapat tugas melaksanakan MBG ini, jadi pimpinan kami langsung melaksanakan itu sebagai salah satu bentuk dalam proses kegiatan itu sebagai pengawasannya," kata dr Nyoman.

Melihat rapid test ke menu MBG yang disediakan di SPPG Polri (Taufiq/detikcom)

Anggota Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri drg Tetty Seppriyanti menambahkan, rapid test yang digunakan di SPPG Polri itu dinamakan food safety. Alat-alat yang digunakan di antaranya reagen arsen, sianid, nitrit, dan formalin.

Dia memperlihatkan cara SPPG Polri mengetes makanan yang sudah dimasak. Pertama, mereka akan mengambil sampel tiap item makanan sekitar 10-20 gram lalu ditumbuk atau diblender.

"Dicampur air 10 mili, dihancurkan dengan ditumbuk atau dengan blender. Nanti setelah hancur, airnya diambil dimasukan ke tabung reaksi dicampur dengan reagen. Tabung reaksi mewakili tiga (sianid, formalin, nitrit bentuknya lonjong). Untuk yang arsen ini (bentuk silinder), kenapa karena arsen ini diambil adalah uapnya yang menempel di kertas lakmus. Kalau dia berubah warna ini (kuning-merah) nah ini nggak boleh (dimakan)," kata Tetty.




(ygs/ygs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork