Pujian Trump-Macron soal Pidato Prabowo di Sidang PBB yang Bergelora

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 28 Sep 2025 07:11 WIB
Prabowo saat pidato di Sidang Umum ke-80 PBB, New York, Selasa (23/9/2025). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Pujian terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum ke-80 PBB ternyata tidak hanya datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Prabowo juga mendapat apresiasi dari sejumlah pemimpin negara lain, salah satunya Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Diketahui, Prabowo menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB pada urutan ketiga usai Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump. Sidang umum itu digelar di Markas PBB, New York, AS, 23 September 2025.

Prabowo menekankan sejumlah hal dalam pidatonya, salah satunya terkait isu Palestina. Prabowo menegaskan dukungan two state solution atau solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina dan Israel.

Prabowo juga menyerukan agar dunia menjamin negara Palestina. Prabowo menekankan Indonesia akan mengakui Israel jika mereka mengakui kemerdekaan dan negara Palestina.

"Kita harus menjamin negara Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan akan mendukung semua jaminan keamanan Israel," ujar Prabowo disambut riuh tepuk tangan hadirin sidang.

Prabowo mengatakan pengakuan sebuah negara artinya perdamaian. Ia menegaskan Indonesia mendorong perdamaian yang abadi.

"Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian. Pengakuan kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata untuk perdamaian abadi. Ini harus menjadi perdamaian sejati bagi semua pihak," kata dia.

Prabowo mengajak negara-negara yang hadir dalam KTT untuk segera mengakui negara Palestina. Prabowo menekankan perang di Gaza harus dihentikan.

"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia," tutur dia.




(eva/ygs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork