Mantan Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto, yang merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau LNG menyinggung nama mantan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. KPK pun merespons hal itu.
Hari menyebut-nyebut nama Nicke dan Ahok saat akan menjalani pemeriksaan di KPK pada Kamis (26/9/2025). Hari juga menitipkan salam kepada dua orang itu.
"Untuk kasus LNG saya minta Pak Ahok dan Bu Nicke bertanggung jawab. Salam buat mereka berdua ya," kata Hari.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu kemudian buka suara saat ditanyakan sikap KPK terkait ucapan Hari. Dia mengatakan seharusnya Hari menyampaikan keterangan ke penyidik.
"Jadi yang bersangkutan kan yang bertanggung jawab si A, si B gitu ya. Itu harusnya ke penyidik disampaikannya. Tidak disampaikan di luar. Kalau memang benar demikian, sudah disampaikan yang bersangkutan kepada penyidik. Pada saat diperiksa," kata Asep seperti dikutip pada Jumat (26/9/2025).
Hari telah ditahan sejak Kamis (31/7). Total kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus ini mencapai USD 113,8 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun berdasarkan kurs saat ini.
"Kerugian keuangan negaranya sudah dihitung, sekitar USD 113.839.186,60," kata Asep dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/7).
(haf/dhn)