KPK mengungkap ada iming-iming maktab atau lokasi tenda VIP di Mina dari oknum Kementerian Agama (Kemenag) yang menawarkan kuota haji khusus ke Ustaz Khalid Basalamah. KPK menduga hal itu yang membuat Ustaz Khalid dan jemaahnya mau membayar uang percepatan untuk berangkat lewat jalur kuota haji khusus tambahan 2024.
"Si oknum pegawai Kemenag ini meyakinkan kepada Ustaz KB itu bahwa ini loh ada furoda khusus dan ini pasti berangkat di tahun ini juga," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu seperti dikutip, Jumat (19/9/2025).
Dia mengatakan maktab yang ditawarkan itu dekat dengan lokasi lempar jumrah atau Jamarat di Mina. Sebagai informasi, jemaah haji reguler biasanya harus jalan kaki kurang lebih 4,5 km sekali perjalanan dari tenda mabit (tempat menginap) ke lokasi lempar jumrah.
Maka jemaah haji reguler biasanya harus menempuh jarak sekitar 9 km dengan berjalan kaki setiap melempar jumrah. Jika ditotal 3 hari mabit di Mina, jemaah haji akan berjalan kaki sekitar 27 Km selama proses puncak haji di Mina.
Nah, oknum Kemenag itu diduga menawarkan lokasi tenda atau maktab yang lebih dekat dengan Jamarat. Jemaah haji khusus memang biasanya mendapat lokasi tenda yang lebih dekat ke tempat lempar jumrah.
"Ini dekat maktabnya ya maktabnya itu dekat ke tempat yang baru, nggak perlu jauh di Mina-nya, pergeserannya nggak terlalu jauh," ujar Asep.
(ial/haf)