Mahasiswa mengusulkan adanya tim investigasi dugaan makar terkait serangkaian kericuhan yang terjadi kemarin. Senior PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan kerusakan akibat kericuhan tersebut lebih besar ketimbang kericuhan pada tahun 1998.
"Sampai sekarang masyarakat terus bertanya-tanya, kekuatan dan kepentingan politik mana saja yang bermain, siapa sponsor dana pergerakan yang meluas ini, siapa yg memberi komando pergerakan yg mempertontonkan mobilitas terstruktur ini, termasuk yang bermain di dunia digital, dan mengapa semua ini terjadi? Dari skala kerusakan yang ditimbulkan, rangkaian demo akhir Agustus tersebut lebih besar dari 1998," ujar Hendrawan kepada wartawan, Minggu (7/9/2025).
Baginya, bangsa yang besar adalah bangsa yang secara jujur mau mengoreksi kesalahan yang dilakukannya. Tidak boleh terkungkung dalam kemunafikan permanen.
"Dalam sistem demokrasi, transparansi dan akuntabilitas memang harus terus dijaga. Pembentukan Tim Independen tersebut, jika bekerja dengan integritas tinggi, akan menjadi vitamin demokrasi dan lampu penerang nurani bangsa," imbuh Hendrawan.
"Peristiwa kali ini harus dijadikan momentum untuk kembali ke cita-cita proklamasi dan reformasi," tuturnya.
(isa/gbr)