Menteri PPPA Temui Ortu Siswa SMK Korban Tewas Demo DPR: Kami Mohon Maaf

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 04 Sep 2025 09:46 WIB
Foto: Menteri PPPA ke Rumah Siswa SMK Korban Tewas Demo (dok istimewa)
Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, melayat ke rumah duka Andika Lutfi Falah (16), siswa SMK yang meninggal dunia usai mengikuti demonstrasi di depan DPR RI. Arifah menegaskan pemerintah komitmen dalam melindungi anak dari segala bentuk kekerasan.

"Kami jajaran Kemen PPPA menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Andika Lutfi Falah, seorang anak bangsa dalam peristiwa demonstrasi di Jakarta pada 28 Agustus lalu. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita bersama untuk meningkatkan pengawasan keluarga, termasuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan anak-anaknya," kata Arifah kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).

Dalam kunjungan itu, Arifah menghargai keputusan keluarga korban yang memilih untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. Namun, Arifah menegaskan peristiwa ini harus menjadi refleksi bagi seluruh pihak.

"Kami memohon maaf atas kekurangan negara dalam melindungi anak, yang berujung pada hilangnya satu nyawa berharga anak kita. Seluruh anak Indonesia adalah anak kita bersama, mari saling bergandeng tangan dan bahu membahu agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kami meminta agar pihak kepolisian mengedepankan pendekatan yang manusiawi dan memperhatikan keberadaan kelompok rentan, termasuk anak-anak dalam situasi kerumunan atau demonstrasi," ucapnya.

Dia menegaskan pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap anak serta mencegah anak berada dalam situasi rentan kekerasan sebagaimana mandat Undang-Undang Perlindungan Anak. Dia juga menggarisbawahi pentingnya peran keluarga untuk saling menjaga dan melindungi anak.

"Begitu kami melihat demonstrasi yang besar dan kami melihat banyak anak yang terlibat di situ, kami berkoordinasi dengan berbagai organisasi perempuan agar menjaga anak-anaknya, menjaga keluarganya untuk tidak keluar rumah dalam waktu tertentu sampai kondisi menjadi lebih baik," ujar Arifah.

"Selain itu, sebagai upaya pencegahan eksploitasi anak dalam demonstrasi, melalui organisasi perempuan kami juga memberikan pemahaman kepada para orang tua untuk mengedukasi anak-anaknya bahwa mereka memiliki hak bersuara, tapi harus mengikuti aturan supaya aman dan tidak merugikan orang lain," tambahnya.


Arifah juga mengajak anak-anak Indonesia untuk menyampaikan pendapat melalui cara yang positif dan inovatif. Dia mengatakan setiap anak memiliki hak atas partisipasi, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan aspirasi dengan aman dan nyaman.

Sementara itu, ayah korban, Abdul Gofur, menyampaikan terima kasih atas bantuan medis yang diberikan oleh pemerintah dan mengikhlaskan kepergian Andika. Pihak keluarga berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak.

"Mungkin sudah takdirnya. Kami tidak menyalahkan siapapun dan tidak menuntut apapun, yang penting dia tenang di sana. Kalau dibilang sedih, sedih banget. Kenang-kenangan sama dia itu terbayang semua. Saya kalau masuk kamarnya tidak sanggup, terbayang semua. Saya sayang, mungkin Allah lebih sayang," ucap Abdul.

Tonton juga video "Kemensos Beri Santunan Rp 15 Juta Bagi Keluarga Korban Demo yang Wafat" di sini:




(zap/fas)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork