Mendagri Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jadi Prioritas Utama Pemerintah

Dea Duta Aulia - detikNews
Rabu, 27 Agu 2025 10:11 WIB
Foto: Dok. Kemendagri
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.

Dia menegaskan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap ketahanan pangan. Bahkan dalam berbagai kesempatan, Presiden menegaskan bahwa program yang paling utamanya adalah swasembada pangan.

Selain itu, masyarakat juga menginginkan agar masalah pangan menjadi atensi pemerintah. Hal itu diungkapkan olehnya saat membuka Gerakan Pangan Murah di Pelataran eks-MTQ Tugu Religi, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/8/2025).

"Bahkan beliau (Presiden) menerjemahkan negara kita, negara yang merdeka, negara yang merdeka dari pangan. Adanya kekuatan pangan yang bisa menghidupi rakyatnya sendiri," kata Tito dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

Dia mengatakan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terlihat dari meningkatnya produksi beras nasional pada 2024-2025 yang membuat stok di Bulog mencapai lebih dari 4 juta ton. Namun demikian, Tito mengingatkan agar persoalan stabilitas harga tetap menjadi fokus, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda.

Karena itu, dia menekankan pentingnya menjaga inflasi agar tetap terkendali pada kisaran angka 1,5 hingga 3,5 persen. Menurutnya, angka tersebut menjadi titik seimbang yang menguntungkan baik konsumen maupun produsen.

"Angka ini adalah angka yang menyenangkan konsumen dan menyenangkan produsen," ujarnya.

Lebih lanjut, Tito menyoroti dinamika harga beberapa komoditas yang perlu diintervensi seperti cabai rawit, bawang merah, dan beras. Dia menjelaskan pemerintah telah menugaskan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyalurkan 1,3 juta ton beras dari stok Bulog hingga Desember 2025.

Kemendagri pun mendorong pemerintah daerah (Pemda) lebih aktif dalam memantau harga pangan. Dia menyarankan adanya koordinasi intensif melalui forum seperti grup WhatsApp yang diikuti kepala dinas terkait, untuk melaporkan perkembangan harga bahan pokok secara berkala.

Kemudian perlu juga menggelar rapat rutin untuk membahas solusi atas berbagai persoalan pangan yang dihadapi.

"Tapi kalau daerah itu nggak akan terkendali kalau seandainya autopilot. Nggak ada upaya apa-apa. Nggak ada upaya membaca, punya data, dan nggak ada upaya melakukan intervensi. Ya itu autopilot," tutupnya.

Simak juga Video: Mentan Lapor ke Prabowo Harga Beras Mulai Turun




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork