KPK menduga Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel menerima motor Ducati terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kemnaker. Namun KPK mengungkap Ducati yang diterima Noel tidak memiliki surat-surat.
"Saya lupa pelatnya berapa. Kalau nggak salah Bravo ya, B-2445, warna biru, Ducati. Nah, tapi itu sebenarnya pelat itu adalah pelat yang jadi paper-nya belum ada," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).
Motor Ducati itu dibeli pada April lalu. Namun hingga kini tidak ada pengurusan surat-surat kendaraan, seperti BPKB hingga STNK.
"Dibeli secara off the road, kemudian kalau nggak salah bulan April sudah dibeli, tapi sampai dengan sekarang belum dilakukan proses pengurusan untuk BPKB maupun STNK," ucap Setyo.
"Ini setidaknya juga mengindikasikan supaya tidak diketahui dulu, kemudian dipasang pelat yang kosong gitu ya, nggak tahu dapatnya dari mana. Nanti akan didalami," tambahnya.
Setyo menyebut tak menutup kemungkinan aset yang disita KPK akan bertambah. Terhadap sejumlah barang bukti yang disita akan menjadi bagian dari pemulihan aset.
"Pastinya nanti juga prosesnya akan dilakukan terhadap barang bukti tersebut akan dilakukan proses lelang untuk memudahkan tahap-tahap selanjutnya," ujarnya.
Sebelumnya, Setyo mengatakan Wamenaker Noel menerima uang dari pemerasan sertifikasi K3. Tak hanya itu, Noel juga mendapatkan motor Ducati dari pemerasan tersebut.
"Kemudian sejumlah uang tersebut mengalir ke penyelenggara negara," kata Setyo saat jumpa pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/8).
Tonton juga video "Bukannya Tumpas Pemerasan K3, Ebenezer Malah Minta Jatah" di sini:
(ial/fas)