Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai perlu adanya peningkatan literasi keuangan digital perempuan. Hal ini penting sebagai bagian dari upaya pemberdayaan untuk mewujudkan kesetaraan.
"Kemampuan di sisi literasi keuangan digital merupakan salah satu peluang yang harus diambil perempuan untuk merealisasikan kesetaraan," kata Lestari dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).
Lestari berpendapat peningkatan literasi digital dan keuangan harus menjadi bagian dari upaya pemberdayaan di lingkungan masyarakat, termasuk pemberdayaan perempuan melalui literasi keuangan digital.
Hal ini dilakukan demi mewujudkan kemandirian perempuan dan masyarakat secara luas di tengah gejolak ekonomi global dan nasional yang terjadi saat ini.
Sehingga, menurut Lestari, kondisi tersebut harus benar-benar dicermati oleh para pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan literasi keuangan digital bagi perempuan.
Dia menyinggung dengan political will, para pemangku kebijakan dalam pemberdayaan perempuan, peningkatan literasi keuangan digital dapat konsisten dilakukan.
Diketahui, upaya pemberdayaan ini salah satunya didasari oleh Data Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2023 yang mencatat pengguna internet laki-laki mencapai 72,07%, sedangkan perempuan 66,35%.
Selain itu, upaya ini juga diperkuat oleh Catatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang mengungkapkan bahwa kondisi tersebut diperparah oleh keterbatasan akses informasi, peluang ekonomi, dan stereotip gender yang menganggap perempuan kurang mampu mengelola layanan keuangan digital.
Di sisi lain, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meskipun 80,5% penduduk Indonesia sudah memiliki akses layanan keuangan, tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan masih relatif rendah, yaitu sekitar 66%.
Tonton juga video "NasDem Ajukan Lestari Moerdijat Jadi Pimpinan MPR" di sini:
(akd/akd)