Pemprov DKI Jakarta mengatakan 30 keluarga warga eks Kampung Bayam telah memindahkan barang dan resmi menempati Hunian Pekerja Pendukung Operasional Jakarta International Stadium (HPPO JIS). Hal ini menandai akhir polemik rumah susun Kampung Bayam.
"Per kemarin Kamis, 7 Agustus, sebanyak 30 keluarga sudah memindahkan barangnya ke HPPO JIS dan sudah menempati unitnya masing-masing," kata Staf Khusus Gubernur Jakarta bidang komunikasi, Chico Hakim, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).
Dia mengatakan Pemprov DKI juga memberikan 30 paket sembako, satu kursi roda, serta pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ke warga yang baru masuk HPPO JIS. Dia berharap kehidupan warga terus membaik setelah menempati unit masing-masing.
"Dengan dimulainya kehidupan warga eks Kampung Bayam di HPPO JIS, ini semakin menunjukkan komitmen Pak Gubernur kita Bapak Pramono dan Bapak Wagub Rano Karno yang berpihak kepada kelompok yang kurang beruntung. Janji Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta untuk meningkatkan kualitas hidup warganya benar-benar diwujudkan," ujarnya.
Chico mengatakan mengakhiri polemik Kampung Bayam merupakan janji Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Dia mengatakan masalah Kampung Bayam selesai sebelum Pramono setahun menjabat.
"Karena kita tahu, cukup lama warga eks Kampung Bayam hidup dalam ketidakpastian, ketika Pak Pramono dan Bang Doel menjabat, tidak sampai satu tahun persoalan selesai, ini soal komitmen dan keberanian pemimpin untuk bertindak," ujarnya.
Sebelumnya, urusan siapa yang berhak menempati Kampung Susun Bayam atau kini disebut HPPO JIS telah berlangsung beberapa tahun. Polemik ini terkait sistem penyewaan hingga siapa yang berhak menempati unit Kampung Susun Bayam yang terletak tepat di sebelah JIS itu. Pada Maret lalu, Pemprov DKI Jakarta mulai menyerahkan kunci unit Kampung Susun Bayam kepada warga eks Kampung Bayam.
Simak juga Video: Pramono akan Cek Warga Kampung Susun Bayam karena Belum Dapat Kunci
(bel/haf)