Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto soal penindakan kasus beras oplosan. Warga diminta tak khawatir soal beras yang beredar di pasar.
"Terakhir saya laporkan soal yang ramai sekarang soal beras yang melanggar itu ditindak tegas," kata Zulhas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Zulhas mengatakan Prabowo sudah menyetujui operasi pasar dan saat ini sudah berjalan. Bantuan beras juga sudah dilakukan dalam jumlah besar.
"Tapi masyarakat tidak usah khawatir kita sudah ada operasi pasar yang disetujui Bapak Presiden 1,3 juta ton dipercepat ini sekarang untuk operasi pasar. Yang kedua sudah ada bantuan pangan beras sebanyak 360 ribu ton," imbuhnya.
Dirtipideksus Bareskrim Polri yang juga Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Helfi Assegaf, sebelumnya memastikan akan terus melakukan uji sampel terhadap beras-beras yang beredar di masyarakat. Hal ini sebagai kontrol Bareskrim Polri untuk mencegah adanya beras yang tidak sesuai dengan standar.
"Untuk pengawasan dari Satgas Pangan, kita melihat hasil yang diproduksi, terdistribusi ke lapangan, kita akan uji sampel," ujar Helfi kepada wartawan saat rekonstruksi di PT Padi Indonesia Maju (PIM), Serang, Banten, Rabu (6/8).
Dia mengatakan, dari hasil uji sampel ini, bila masih ditemukan adanya ketidaksesuaian maka akan dilaksanakan pemeriksaan. Dari sana akan dilihat pihak produsen yang memproduksi beras tidak sesuai itu.
"Kalau masih ada ditemukan, nanti kelihatan di labelnya tuh, ini produksi kapan? Kan gitu ya. Ini produksi kapan? Produksi pada saat setelah saya berdiri menyampaikan ini (hasil rekonstruksi) atau sebelum ini?" kata Helfi.
(rfs/jbr)