Lansia '7 Death Note' Pembunuh Tetangga di Tasik Bunuh Kucing Sebelum Ditangkap

Lansia '7 Death Note' Pembunuh Tetangga di Tasik Bunuh Kucing Sebelum Ditangkap

Faizal Amiruddin - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 12:35 WIB
Terduga pelaku pembunuhan veteran di Tasikmalaya saat digelandang polisi.
Terduga pelaku pembunuhan veteran di Tasikmalaya saat digelandang polisi. (Istimewa)
Tasikmalaya -

Polisi menangkap pria berinisial A (70) karena membunuh Karna (96), yang merupakan tetangganya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pelaku sempat membunuh kucing sebelum ditangkap.

"Termasuk kucing, kenapa kucing dia hantam karena di otak dia, kucing itu suka ngambil makanan. Pelaku ini stres, makanya kita libatkan Dinsos dan Dinkes, kita koordinasi apakah perlu kita kirim sekarang ke RSJ," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, dilansir detikJabar, Senin (4/8/2025).

Polisi mengungkap sejumlah fakta setelah menangkap pelaku, salah satunya terkait terduga pelaku A yang telah membuat daftar orang-orang yang akan dia serang atau death note (catatan kematian). Total ada 7 nama yang jadi target A. Dalam death note itu, Karna merupakan target nomor 7 dari pelaku A (70).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa nama yang ditulis dan disebut sama pelaku itu, calon yang akan dibunuh sama dia, karena di otak (pikiran) dia, mereka itu pencuri. Sampai ditulis ada 7 orang yang harus dia bunuh, termasuk korban di daftar terakhir yang dia ditulis, di otak dia kalau pencuri harus dibunuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Karna sebelumnya kemudian ditemukan tewas di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (31/7/2025). Dua kakek ini bertetangga, kediaman keduanya hanya terpaut tiga rumah.

Motif dari kasus ini masih diselidiki polisi, tapi A selama ini dikenal sebagai sosok yang beringas. Warga menyebut A sebagai orang yang stres.

"Tadi saja sebelum ditangkap dia sempat-sempatnya menebas seekor kucing, pokoknya asal ketemu kucing pasti dibunuh. Kadang ayam juga dia tebas," kata Endang, menantu korban, dilansir detikJabar.

Selama ini warga di Kampung Cilongkeang resah atas perilaku A karena temperamental serta selalu membawa golok dan kapak.

Selama bertahun-tahun warga resah. Mereka ibarat main kucing-kucingan dengan pelaku. Warga selalu berusaha menghindar berinteraksi dengan sosok kakek berperawakan kekar itu.

Konon sosok A ini dulunya merupakan jagoan saat merantau jualan bubur di Bandung. Saat diringkus pun, di bajunya ditemukan 'isim', atau semacam ajimat

"Rumah saya berdekatan dengan pelaku. Setiap malam dia teriak-teriak," kata Endang. Dia juga menyebut sosok pelaku itu hampir setiap hari mengasah golok dan kapak miliknya.

Baca selengkapnya di sini dan di sini

Lihat juga Video: Perampok yang Tewaskan Lansia di Bali Pakai Hasil Curian untuk Judol

(idh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads