PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan Sinar Mas Land melakukan kerja sama untuk studi jalur MRT dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan. Salah seorang warga, Aulia (24) mendukung rencana studi jalur MRT tersebut.
"Iya, kalau nanti ada MRT CSW-Serpong bakal mudahin banget sih akses warga Tangsel yang mau ke Jakarta," kata Aulia saat ditemui di kawasan CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).
Aulia menilai perpanjangan jalur MRT ke Serpong bisa mengurangi kemacetan di kawasan Ciputat. Dia mengatakan jalur MRT itu nantinya akan memudahkan akses warga.
"Super setuju sih kalau ada MRT dari Serpong ke Jakarta. Kalau bener ada, menurutku, kemacetan terutama di Ciputat yang jadi perbatasan dengan Jakarta akan berkurang," ucapnya.
Dia menyebut akses transportasi umum dari BSD ke Jakarta cukup sulit. Menurutnya, hal itu juga menjadi alasan masih banyak warga Tangerang yang bekerja di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi.
"Sekarang dari BSD ke Jakarta itu agak sulit kendaraan umum, karena kita harus ke Ciputat atau Lebak Bulus dulu untuk menjangkau kendaraan umum yang efektif untuk ke tempat tujuan. Ada bus dari BSD tapi jurusannya nggak variatif. Jadinya masih banyak warga Tangerang atau Tangsel yang bekerja di Jakarta naik kendaraan pribadi," ujarnya.
Warga lainnya, May (25), juga mendukung rencana perpanjangan jalur MRT Jakarta ke Serpong. Menurutnya, jalur MRT itu bisa membuat warga beralih dari menggunakan kendaraan pribadi.
"Bagus kalau gitu, aku baru denger ini nih. Bisa lebih mudah nanti aksesnya, jadi lebih cepet, nggak perlu transit. Kalau naik TJ, kan mesti beberapa kali transit," kata May.
"Biar yang kerja dari Tangerang atau Tangsel ke Jakarta bisa naik MRT juga, nggak pakai kendaraan pribadi lagi. Mungkin bakal bisa mengurangi kemacetan nanti, kalau pada beralih ke MRT ya," tambahnya.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta berharap studi jalur MRT dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan nantinya bisa menjadi acuan dalam membangun jalur moda transportasi umum tersebut.
"Melalui studi ini nanti kita akan bisa mendapatkan kira-kira kabarnya akan seperti apa, biayanya berapa," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dilansir Antara, Jumat (25/7).
Menurut dia, nota kesepahaman antara perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta dengan pihak swasta terkait studi pembangunan jalur MRT itu bertujuan untuk mengetahui semua yang diperlukan dalam pembangunannya.
Farchad mengatakan dalam studi yang baru akan dimulai ini dapat menekan biaya pembangunan serendah-rendahnya dan pendapatan bisa ditingkatkan. Menurut dia, studi tersebut merupakan langkah awal dalam pembangunan MRT Lebak Bulus ke Serpong dan diharapkan dalam waktu dekat hasilnya dapat diketahui.
"Kita upayakan semaksimal mungkin dan studi ini tidak akan lebih dari setahun," ujarnya.
Lebih lanjut, Farchad memastikan tim yang akan melakukan studi jalur MRT tersebut sudah dibentuk dan bisa segera mungkin bekerja agar hasilnya bisa diketahui secepat mungkin. Ia menyatakan bahwa diharapkan dari studi tersebut nantinya pembangunan jalur MRT Lebak Bulus ke Serpong bisa dilakukan dengan bisnis ke bisnis (B2B).
"Kita akan segera memulai studinya ini. Supaya nanti bisa ada hasil yang bisa dilihat. Kuncinya adalah kelayakan. Dan kalau tidak B2B, paling tidak ini KPBU. Kira-kira begitu ya. Intinya peran pemerintah akan diupayakan seminimal mungkin," katanya.
Lihat juga Video: Ada HUT ke-79 Bhayangkara, Tarif TJ, MRT, LRT Jakarta Rp 1 Hari Ini
(mib/zap)