TransJabodetabek Bikin Mobilitas Warga Makin Lincah

TransJabodetabek Bikin Mobilitas Warga Makin Lincah

Dea Duta Aulia - detikNews
Jumat, 25 Jul 2025 15:15 WIB
Secara fasilitas, Kumairoh mengatakan, TransJabodetabek D41 cukup nyaman. Apalagi, kalau memulai perjalanan dari Terminal Sawangan, ia mudah mendapat tempat duduk.
Foto: Rafida Fauzia/detikcom
Jakarta -

Sebagai pusat perekonomian nasional, Jakarta menghadirkan daya tarik bagi para pendatang. Sebagian besar berasal dari kota penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Memiliki pekerjaan di Jakarta, warga dari luar Ibu Kota rela melakukan perjalanan dengan menggunakan berbagai moda transportasi.

Badan Pusat Statistik mencatat, pekerja komuter di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada Agustus 2023, jumlah komuter mencapai 7,38 juta orang. Sementara pada Agustus 2024 tembus 7,59 juta orang.

Fenomena pekerja komuter paling banyak terjadi di wilayah metropolitan. Jabodetabekpunjur atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur memiliki persentase tertinggi, yakni 16,89% pekerja komuter. Diikuti Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) sebesar 15,22%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak sedikit dari komuter yang memanfaatkan moda transportasi umum untuk pulang dan pergi bekerja. Di Jakarta, moda transportasi yang digunakan cukup beragam, mulai dari KRL, MRT, LRT, hingga TransJakarta.

ADVERTISEMENT

Jumlah penumpang di berbagai moda transportasi umum cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Data KAI Commuter menyebutkan, pada semester I 2025, jumlah penumpang sebanyak 166.432.692 orang. Angka ini naik 6,13% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Sementara itu, data TransJakarta mencatat, jumlah penumpang pada 2024 juga mengalami kenaikan signifikan, bahkan hingga dua kali lipat.

"Kalau kita lihat grafiknya ini tahun 2024 ada 371 juta pelanggan dan kalau kita lihat dari beberapa tahun terakhir, ini adalah capaian tertinggi kita dari tahun sebelumnya. Jadi, kalau kita lihat selama dua tahun terakhir, dari 2022 sampai 2024, pertambahan atau pertumbuhan jumlah pelanggan kita itu hampir dua kali lipat," kata Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza.

Tingginya jumlah komuter, membuat pemerintah daerah dan pusat terus berupaya menghadirkan moda transportasi yang saling terintegrasi. Khusus di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghadirkan berbagai gebrakan. Yang menarik, upaya integrasi tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga melibatkan daerah penyangga.

Sebagai contoh, dibukanya rute TransJabodetabek D41 Sawangan, Kota Depok menuju Lebak Bulus. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meyakini rute baru TransJabodetabek Lebak Bulus-Sawangan bisa membantu mengurai kemacetan. Menurutnya, rute ini juga akan menekan tingkat polusi udara.

"Saya sangat yakin, dengan trayek baru kita ini, sambutan masyarakat, terutama saudara-saudara kita yang di Depok, yang mau datang ke Jakarta, ini pasti lebih terbantu. Ongkos Rp2.000, lebih murah daripada beli bensin naik motor, kagak berkeringat, aman. Cuma mungkin agak lama waktunya kalau dibandingin sama motor, tapi jauh lebih aman dan nyaman," ujar Rano.

TransJabodetabek Lebak Bulus-Sawangan melintasi ruas tol Depok-Antasari (Desari) dengan waktu tempuh pulang-pergi pada jam sibuk sekitar 150 menit. "Adapun jumlah bus yang kita sediakan ada 10 unit dengan 6 titik pemberhentian di wilayah Jakarta dan 5 titik di luar wilayah Jakarta," jelas Rano.

Saat ini, TransJabodetabek sudah melayani sejumlah rute, yaitu Blok M-Alam Sutera, Cawang-Vida Bekasi, Blok M-PIK 2, Lebak Bulus-Sawangan, Blok M-Kota Bogor, dan Dukuh Atas-Bekasi.

Warga Daerah Penyangga Sambut Positif TransJabodetabek

Pembukaan rute baru TransJabodetabek mendapat sambutan positif dari masyarakat di daerah sekitar Jakarta. Salah satunya, Aria, warga asal Sawangan, Depok. Ia merasa, kehadiran rute baru Lebak Bulus-Sawangan membuatnya mudah melakukan mobilitas saat bekerja di daerah Lebak Bulus. Menurutnya, rute baru tersebut membuat Sawangan lebih terintegrasi dengan daerah lain.

"Terintegrasi banget. Kalau saya kantornya kan di Lebak Bulus. Turun TJ bisa jalan kaki ke kantor," ujarnya.

Aria mengatakan, pada jam sibuk, waktu tempuh dari Terminal Sawangan ke Lebak Bulus hanya 1 jam hingga 1,5 jam. Menurutnya, perjalanan bisa lebih cepat jika kemacetan parah di Jl. Muchtar Raya, Sawangan, Kota Depok dapat diurai. Ia berharap, jalan tersebut diperlebar agar mobilitas warga menuju Jakarta bisa lebih cepat.

"Macetnya di Jl. Muchtar Raya sampai BDN. Di Tol Desari cuma 5 menit-10 menit," ungkapnya.

Aria menceritakan, sang istri yang bekerja di Jakarta juga merasa terbantu dengan hadirnya rute TransJabodetabek D41. Pasalnya, rute tersebut berhenti di sejumlah titik terintegrasi, salah satunya Stasiun MRT Fatmawati.

"Istri naik TransJabodetabek. Bisa turun di MRT Fatmawati, lalu lanjut naik MRT ke Bendungan Hilir," tuturnya.

Hal senada diungkapkan warga Sawangan lainnya, yakni Kumairoh. Menurutnya, kehadiran TransJabodetabek D41 Lebak Bulus-Sawangan sangat membantu dirinya bermobilitas di Jakarta.

Secara fasilitas, Kumairoh mengatakan, TransJabodetabek D41 cukup nyaman. Apalagi, kalau memulai perjalanan dari Terminal Sawangan, ia mudah mendapat tempat duduk.

"AC dingin, tempat duduk nyaman, penumpang nggak terlalu ramai, dan driver menyetirnya bagus, aman," tutup Kumairoh.

Tonton juga video "Catat! Titik Naik TransJabodetabek Bogor-Blok M Pindah ke Botani" di sini:

(ega/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads