Politikus PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, menyikapi Kaesang Pangarep yang kembali menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Aria Bima menghormati kongres PSI sebagai mitra berdemokrasi PDIP.
"Intinya bahwa PSI sebagai mitra berdemokrasi PDIP kita ingin bagaimana kualitas demokrasi ini harus ditumpang oleh demokrasi lewat partai politik, maka saya mengapresiasi Kongres PSI sebagai partai yang dikatakan lebih progresif bagaimana partai itu partai yang super-terbuka," ujar Aria Bima di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025).
Aria Bima lantas menyikapi kemungkinan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Dewan PSI. Ia melihat jika Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina dan putranya Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI, akan menimbulkan kesan yang tidak terbuka.
"Tapi kalau partainya itu super terbuka terus Pak Jokowi Ketua Dewan Pembina terus Mas Kaesang Ketua Umum kan nanti lebih tidak go public, he-he-he," ujar Aria Bima.
"Katanya terbuka? itu nanti kesannya jadi tidak terbuka, kesannya kok terus menjadi partai domestik lagi, he-he-he," tambahnya.
Kendati demikian Aria Bima menegaskan jika hal itu merupakan domain partai lain yang tidak bisa diurusi oleh pihak luar. Ia dalam posisi menghormati keputusan PSI.
"Nah kalau ini menjawab pertanyaan, kalau kamu ngomong bahwa kalau Pak Jokowi jadi Ketua Dewan Pembina dikesankan nanti menjadi partai yang domestik, dikesankan, tapi itu hak daripada PSI," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi hadir saat pembukaan kongres PSI pada Sabtu (19/7). Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan mendukung penuh dan bekerja keras untuk PSI.
"Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI," tutur Jokowi yang disambut meriah pada kader PSI.
Lihat juga Video: Kaesang Jadi Ketum PSI Lagi, Pastikan Tak Ada Dualisme di Partai
(dwr/maa)