Peluncuran Kopdes Merah Putih

Prabowo Geram Ada Sabotase Ekonomi, Minta Jaksa Agung-Kapolri Tindak

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 21 Jul 2025 12:54 WIB
Foto: Presiden Prabowo luncurkan Kopdes Merah Putih. (Dok. Rusman-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Klaten -

Presiden Prabowo Subianto menyoroti pengusaha giling padi yang menurutnya mengambil untung terlampau tinggi. Akibatnya, banyak petani harus keluar uang besar untuk hanya menggiling padi.

"Ini adalah pengusaha-pengusaha yang serakah. Kita perlu pengusaha, saya pengusaha sebelum masuk politik. Tapi ini bukan pengusaha yang bener, ini bukan business. Ini bukan entrepreneurship, ini adalah keserakahan. Ini adalah serakah," kata Prabowo, Senin (21/7/2025).

Hal itu disampaikan Prabowo dalam peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah (Jateng). Dia menyebut perilaku serakah ini dengan sebutan Serakahnomics.

"Jadi ini bukan mazhab ekonomi lagi, ini tidak diajarkan dalam fakultas2. Ada yang mengatakan ada mazhab ekonomi liberal, neoliberal, klasik, pasar bebas, sosialis, ekonomi komando, dsb. Ini bukan, ini lain, ini saya berinama Serakahnomics," ucap dia.

Menurutnya, pengusaha yang serakah macam pengusaha giling padi tersebut tak perlu diberi perlakukan baik. Dia menilai perbuatan pengusaha tersebut malah semakin menyusahkan orang lain.

"Saya sudah kasih warning berkali-kali sekian bulan, tolonglah patuhi ketentuan, patuhi UU. Masak tega, petani setengah mati, rakyat kita masih banyak yang susah, ada yang mau cari keuntungan di atas penderitaan rakat itu adalah namanya mengisap darahnya rakyat. Itu menurut saya adalah parasit, mengisap darah. Vampir-vampir ekonomi," ujar dia.

Selain soal pengusaha penggilingan padi, Prabowo juga sempat mengungkit soal kasus penjualan beras biasa namun dibungkus dengan stempel beras premium. Dia mengatakan negara mengalami kerugian mencapai Rp 100 triliun dalam setahun.

Padahal, lanjutnya, uang tersebut dapat dipakai untuk kepentingan masyarakat Indonesia lainnya, salah satunya sekolah. Menurutnya, aksi pengusaha nakal tersebut merupakan tindakan sabotase ekonomi.

"Jadi bisa bayangkan nggak, kalau kita tertibkan ini, kita punya Rp 100 triliun setahun. Lima tahun, kita punya Rp 1.000 triliun. Kita hanya mampu memperbaiki 11 ribu sekolah tahun ini, anggarannya Rp 19 triliun. Kalau saya punya Rp 100 triliun setiap tahun, berarti kita bisa perbaiki 100 ribu sekolah. Kita punya 330 ribu sekolah, dalam 3,5 tahun kita akan perbaiki semua sekolah di Indonesia," urainya.

"Ini yang saya sebut sabotase ekonomi Indonesia. Menikam rakyat dari belakang. Dan ini kita harus hentikan," ucap dia.

Lihat juga Video Prabowo Geram Ada 'Vampir Ekonomi': Pengisap Darah Rakyat!

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(jbr/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork