Habis Lebaran terbitlah bakar lemak, gambaran warga Jakarta berolahraga usai santap rendang hingga nastar Idul Fitri 1446 H. Warga ramai-ramai berjalan kaki hingga berlari untuk mengikis lemak hasil panganan momen Lebaran.
Kawasan ring road Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (3/4) pagi, sudah ramai pengunjung, termasuk Nasrul (44) dan istrinya, Ade (42). Warga Mampang Prapatan itu berjalan kaki mengelilingi ring road GBK.
"Mau membakar santen, nastar, rendang," kata Nasrul saat ditemui detikcom.
Pada saat Lebaran kemarin, Nasrul tak membatasi makanan apa yang masuk ke dalam perutnya. Sebab, menurutnya, makanan hingga kudapan khas Lebaran tak boleh dilewatkan.
"Kalau Lebaran disediakan apa, makan, nggak boleh ditahan. Makanya hari ini minta maaf sama badannya," ujar Nasrul sambil tertawa.
Sejak Selasa (2/4) kemarin, Nasrul telah nyicil membakar kalori dengan joging pagi di kawasan Taman Margasatwa Ragunan. Ingin suasana baru, Nasrul memilih jalan sehat di GBK bersama istri.
"Kemarin kita udah lari juga, tapi di Ragunan. Dibanding Ragunan di sini lebih banyak yang lari, jadi kita juga enak suasananya. Mau lari terus bawaannya karena banyak teman," ucap dia.
Tak jauh berbeda dengan Nasrul, warga Klender, Eca (29), sengaja memilih lagi pagi di GBK. Eca datang berolahraga bersama adik dan rekannya.
Eca mengaku tak terlalu kalap makan ketupat sayur, opor, hingga rendang, saat Lebaran. Namun, dia telah berkomitmen memulai olahraga kembali.
"Betul (sekalian bakar lemak). Kalau untuk Lebaran sih aku kebetulan kemarin nggak terlalu banyak santen ya, tapi lontong ya okelah, cuma santennya dikurangin. Sama kayak tahun ini tuh udah nggak bikin rendang, cuma bikin kuah santai aja," cerita Eca.
"Baru hari ini (olahraga). Karena kayak olahraga pasti perlu banget, apa lagi dengan umurku yang udah nggak muda lagi, jadi harus di-maintenance," pungkasnya.
(rfs/wnv)