Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan warga Myanmar yang terdampak bencana gempa banyak yang tidur di jalanan. Pemerintah Indonesia pun mengirimkan bantuan tenda untuk membantu para korban di sana.
"Kemudian peralatan, karena berdasarkan informasi, rakyat Myanmar ini sangat takut gitu ya. Banyak yang tinggal tidur-tidur di jalan," ujar Suharyanto kepada wartawan seusai pelepasan tim kemanusiaan RI untuk Myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
"Sehingga yang diperlukan adalah shelter, tempat menginap. Sehingga Mabes TNI pun mengumpulkan tenda, baik tenda besar, tenda kecil, dan perlengkapan lainnya dibawa," sambung dia.
Selain tenda, pemerintah juga mengirimkan bahan makanan. Total logistik yang dikirim hari ini seberat 80 ton.
"Kemhan tentu saja tidak ketinggalan, Kemhan mengkoordinir juga kemarin juga perlengkapan dan logistik, baik permakanan maupun shelter juga sebagian sudah dikirim ke sana," ucapnya.
Logistik yang dikirimkan pada hari ini dimuat khusus menggunakan tiga pesawat. Logistik untuk bantuan korban dimuat dalam dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing.
Lebih lanjut, Suharyanto memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak bencana gempa di Myanmar. Tidak ada WNI yang luka maupun meninggal dunia yang berada di Myanmar.
"Informasi kami peroleh, begitu terjadinya gempa kan yang dilakukan pemerintah Indonesia, baik di Myanmar pun di Bangkok, WNI seperti apa? Nah sejauh ini WNI aman, alhamdulillah baik, yang luka-luka, apalagi korban jiwa tidak ada," ungkap dia.
Sebelumnya, bantuan dari Indonesia, kata Suharyanto, sudah mulai dikirim sejak Senin (31/3) lalu. Tim pendahulu itu terdiri dari Basarnas gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Baznas.
Simak Video: Prabowo Minta Bantuan untuk Korban Gempa di Myanmar Segera Dikirim
(aud/aud)