Ancaman Tak Biasa 'Sunda Archipelago' Usai Kasus STNK Palsu Dibongkar

Antara News - detikNews
Minggu, 16 Mar 2025 21:29 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Pelaku pembuat STNK palsu di Cianjur. (Ikbal Slamet/detikcom).
Jakarta -

Ada ancaman tak biasa datang dari 'Kerajaan Sunda Nusantara Arciphelago' ke Polres Cianjur. 'Sunda Arciphelago' mengancam membubarkan Indonesia dan meledakkan Jakarta.

Dirangkum detikcom, Minggu (16/3/2025), ancaman itu datang usai Polres Cianjur menangkap empat orang. Di mana mereka diduga terlibat sindikat pemalsuan STNK.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto di Cianjur mengatakan surat yang diterima itu dikirim perwakilan dari organisasi di mana salah seorang pelaku pemalsuan menjabat sebagai Jenderal Muda Kerajaan Sunda Nusantara atau Sunda Archipelago.

"Suratnya ditandatangani Sekretaris Jenderal Sunda Archipelago yang ditembuskan ke berbagai pimpinan negara di dunia berisikan protes dan keberatan atas penangkapan terhadap pejabatnya," kata Tono, seperti dikutip Antara.

Tono mengungkap mereka meminta Indonesia dibubarkan dan Jakarta dibom seperti Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945 jika pejabat 'Sunda Arciphelago' tak dibebaskan. Pihak Sunda Archipelago memberikan surat asli dan salinan digital yang dikirim ke nomor WhatApps.

"Mereka minta Hasanudin yang merupakan pejabat kekaisaran dan tiga orang pelaku lainnya dibebaskan, kalau tidak federasi internasional akan membubarkan Indonesia dan membom Jakarta, sehingga kami akan mendalami dan mengejar pelaku pengirim surat," katanya.

Polisi menerangkan berdasarkan pemeriksaan empat tersangka yang ditangkap, para pelaku mengeluarkan ribuan STNK palsu yang dibubuhi stempel Kerajaan Sunda Nusantara pada mobil hasil pengelapan milik leasing, rental dan hasil curian.

Ribuan STNK palsu yang dibuat sindikat tersebut sudah berjalan sejak lima tahun terakhir. Pelaku Hasanudin menjadi otak kasus pemalsuan STNK ini. Sementara tersangka Irvan sebagai pembuat dan Oyan menjual kendaraan kemudian Ema Doni sebagai pembeli.

"Saat ini keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan di Polres Cianjur, termasuk kami akan minta keterangan terkait keberadaan lokasi Sunda Nusantara," katanya.




(whn/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork