Warga Pengadegan: Tak Ada Alat Peringatan Dini Banjir, Info Cuma dari RT

Antara News - detikNews
Rabu, 05 Mar 2025 17:06 WIB
BPBD DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 13.00 WIB, ada 4 RT di Pengadegan, Pancoran, Jaksel, yang terendam banjir dengan ketinggian 150 cm (ANTARA/Luthfia)
Jakarta -

Sejumlah warga di Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), mengakui tak ada alat peringatan dini banjir sebagai antisipasi bencana. Warga hanya mendapatkan informasi potensi banjir dari ketua RT setempat.

"Tak ada (alat) peringatan dini, informasi cuma dari pak RT," kata warga RT 07 RW 01 bernama Kartini, dilansir Antara, Rabu (5/3/2025).

Kartini mengatakan, pada 2020, alat peringatan dini banjir berupa pengeras suara atau toa yang dipasang di Kantor Kelurahan Pengadegan berfungsi dengan baik.

Pada waktu itu, dia beserta keluarga yang sudah tinggal selama 10 tahun di sana sudah terbiasa berkemas setelah adanya informasi banjir yang disampaikan lewat alat peringatan dini banjir berupa pengeras suara.

"Tahun 2020 ada alatnya, kita bisa langsung ngungsi," ujarnya.

Karena itu, Kartini menyarankan sebaiknya peringatan dini banjir kembali diterapkan atau bisa juga informasi perkiraan banjir disebarkan melalui tingkat terkecil seperti RT.

Sementara, warga RT 06 RW 01 bernama Eti mengaku melihat informasi prediksi banjir dari pemberitaan televisi maupun media sosial (medsos).

"Udah tahu akan banjir. Karena infonya Senin kemarin udah siaga satu di Bogor. Jadi, siap-siap aja," ujar Ety.

Ety berkali-kali memastikan apakah benar informasi tersebut hingga akhirnya benar terjadi. Dia mengatakan banjir mulai masuk ke rumahnya pada Selasa (4/3) pagi, pukul 08.00 WIB. Keluarganya sempat mengungsi di rumah tetangga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 13.00 WIB, ada empat rukun tetangga (RT) di Pengadegan, Pancoran, Jaksel, yang terendam banjir dengan ketinggian 150 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, menerima laporan alat peringatan dini banjir di Pengadegan, Jakarta Selatan, rusak dan tidak berfungsi. Dia mengkritik ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memastikan alatnya berfungsi secara optimal.

Simak juga Video 'Mobil Terendam Banjir, Pemilik Minta Mal Mega Bekasi Tanggung Jawab':




(jbr/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork