Komdigi Turun Tangan Gara-gara 'Berburu Koin' Jadi Kontroversi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 17 Jan 2025 08:01 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Para pemburu Koin Jagat di Taman Langsat. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) turun tangan usai tren 'berburu koin' dari aplikasi Jagat menimbulkan kontroversi karena dianggap mengganggu ketertiban umum dan merusak fasilitas umum (fasum). Menindaklanjuti laporan masyarakat, Komdigi memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen. Apa hasilnya?

Untuk diketahui, Koin Jagat ini sebuah permainan yang menyerupai konsep treasure hunt atau berburu harta karun di dunia nyata (offline). Harta karun yang diburu dilaporkan berupa koin dengan 3 jenis yakni emas, perak, dan perunggu.

Koin tersebut harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi karena dapat ditukarkan dengan hadiah uang. Tantangannya, koin tersebut diletakkan di tempat tersembunyi.

Permainan tersebut jadi viral di media sosial, orang-orang pun ramai-ramai mengunduh aplikasi Jagat dan pergi ke berbagai lokasi untuk ikut berburu koin. Tidak hanya di Jakarta, permainan ini juga gandrung dimainkan di daerah lain.

Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menjadi salah satu titik tempat berburu koin. Akibatnya, sejumlah fasilitas rusak.

"Beberapa kerusakan sudah terjadi di GBK antara lain: kerusakan tiang lampu, paving dibongkar, kerusakan tanaman atau taman," kata Direktur Umum PPK GBK Hadi Sulistia kepada wartawan, Minggu (12/1).

Hadi menyebut tren mencari koin adalah kegiatan kurang produktif.

"(Tren cari koin) mengganggu pengunjung lain yang berkegiatan positif di GBK, serta mengurangi potensi kerawanan sosial," lanjutnya.

Dia meminta pemilik aplikasi Jagat untuk men-take down koin virtual di seluruh area GBK. Hadi meminta ke pemilik aplikasi agar kawasan GBK bebas dari koin virtual. Dia menyebut hal itu untuk menghindari kerusakan di area GBK.

"Kami telah meminta pihak pemilik aplikasi untuk melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan take down koin virtual di seluruh area GBK melalui sistem apps mereka," katanya.

Kementerian Komdigi turun tangan, simak di halaman berikut




(eva/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork