Lalu lintas di beberapa titik kawasan Jakarta Selatan menjadi langganan macet, terutama pada pagi dan sore hari. Polisi menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengurai kemacetan tersebut.
"Kami setiap hari menempatkan personel, terutama di titik-titik kemacetan. Personel saya gelarkan pagi hari pukul 06.00-10.00 WIB, dan setiap sore hari mulai pukul 15.00-22.00 WIB," kata Kasat Lantas Jakarta Selatan Kompol Yunita Rungkat, saat dihubungi detikcom, Senin (12/8/2024).
Yunita menjelaskan kemacetan di wilayah Jakarta Selatan salah satunya disebabkan adanya proyek pekerjaan. Salah satunya di Jalan Gilimanuk, yang berdampak terhadap lalu lintas.
"Ada pekerjaan pasti ada dampak, dan kami telah menempatkan personel di titik tersebut untuk mengatur lalu lintas," ucapnya.
Penyebab lainnya terjadi kemacetan di Jakarta Selatan karena volume kendaraan yang terus meningkat. Wilayah Jakarta Selatan yang berbatasan dengan daerah penyangga menjadi titik masuk pekerja saat berangkat kerja.
"Volume kendaraan setiap tahun meningkat, sementara ketersediaan jalan tidak bertambah," ungkapnya.
Selain itu, pertemuan kendaraan di beberapa titik menimbulkan bottle neck. Salah satu contohnya, pertemuan kendaraan dari exit Tol Tegal Parang dengan kendaraan dari arah Timur di Jalan Gatot Subroto.
"Adanya bottle neck di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi di simpang Kuningan. Itu kan kendaraan yang keluar Tol Tegal Parang bertemu dengan kendaraan dari arah Timur yang mau naik ke flyover Kuningan. Kemudian kendaraan dari Timur belok ke kiri ke Jalan Tendean di situ ada halte TransJakarta sehingga terjadi bottleneck," jelasnya.
Meski demikian, Yunita mengatakan pihaknya terus mengupayakan mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan dengan menempatkan personel pada jam-jam rawan. Ia juga mengimbau kepada para pengguna jalan untuk sabar dan tertib berlalu lintas.
"Kami mengimbau pengguna kendaraan untuk tertib berlalu lintas, jangan saling serobot. Patuhi rambu-rambu lalu lintas," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Penampakan Lokasi Kebocoran Pipa di Kuningan Jaksel, Bau Gas Tercium!':
(mei/imk)