Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung soal kekuasaan saat menjadi pembicara di Mukernas Perindo. Megawati mengingatkan kekuasaan yang waktunya selesai tidak perlu diperpanjang.
Megawati awalnya menceritakan saat diperiksa pihak kepolisian pada masa Orde Baru. Saat menjadi Presiden RI ke-5, Megawati bertemu lagi dengan polisi tersebut, yang sudah menjadi kapolda dan hormat kepada Megawati.
"Jadi saya lihat, terus saya tersenyum gitu, 'Kok ada dia?', saya lupa namanya, ha-ha. Terus dalam hati saya, 'Hmm sekarang lu hormat sama saya,' ha-ha-ha. Makanya kok gitu aja takut. Orang nggak ada yang langgeng," kata Megawati di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2024).
Megawati kemudian bercerita saat diperiksa oleh kejaksaan pada masa Orde Baru. Ketika menjadi presiden, Megawati bertanya kepada Jaksa Agung apakah jaksa yang memeriksanya ada di lapangan ikut upacara Hari Adhyaksa.
"Jadi waktu jadi irup to, ya kan, kan segini banyak, saya sendiri juga gini (hormat), dalam hati saya, 'Lu ngerti dah sekarang hormat sama saya'," ujar Megawati.
Megawati menjelaskan maksud dari ceritanya tersebut. Megawati mengatakan, di balik ceritanya, ada pesan bahwa kekuasaan tidak langgeng.
"Apa maksud saya menceritakan ini? Bukan sombong, itu namanya adalah bahwa nggak ada kekuasaan tuh yang langgeng. Iyalah, mbok ya sudahlah," ucap Megawati.
"Mbok sudahlah, artinya, sudah waktunya, ya sudah. Saya kan ya nggak rebut waktu tiga tahun presiden gitu. Ya sudah, katanya kalah, ya sudah, padahal ya saya tahu benarnya nggak kalah, gitu aja," imbuhnya.
Lihat juga Video: Sederet Tokoh Diundang ke Mukernas Perindo: Prabowo-Gibran hingga Megawati
(rfs/gbr)