Jakarta -
Pencurian bajaj yang digunakan Supriyadi (45) untuk mencari nafkah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diungkap polisi. Para pelaku diketahui 'memutilasi' bajaj tersebut dan dilebur.
Total ada tujuh orang pelaku yang ditangkap yang terbagi menjadi dua kelompok eksekutor dan penadah. Yana Rodiana dan Mukharomin adalah eksekutor dan joki di lapangan, sedangkan lima tersangka lainnya, yakni Setianto, Pradeva Surya Anugrah, Agus Priyanto, Suhento, dan Edy Supriyanto, merupakan kelompok penadah.
Komplotan ini merupakan spesialis pencuri bajaj. Mereka sudah melakukan pencurian bajaj di sembilan lokasi berbeda di wilayah Jakarta sejak Agustus 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekutor Yana Rodiana dan Mukharomin bertugas 'memetik' bajaj. Bajaj hasil pencurian ini kemudian mereka jual kepada komplotan penadah, yang selanjutnya 'dimutilasi' bodinya dan dilebur, sementara mesinnya diambil.
"Modusnya, dua orang tersangka pertama (Yana Rodiana dan Mukharomin) itu melakukan pencurian bajaj. Kenapa dibilang sindikat? Karena mereka lebih dari satu orang dan mereka spesialis pencuri bajaj. Satu orang mengawasi, satu lagi beraksi mencuri bajaj," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (18/7).
Lantas bagaimana sepak terjang komplotan 'pemutilasi' bajaj ini? Simak rangkumannya sebagai berikut.
Supriyadi (45) mengapresiasi kepolisian yang menangkap pencuri bajajnya. Dia merasa senang mendengar kabar bahwa pencuri bajaj ditangkap. (IG Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya) |
Wira-wiri Pakai Bajaj Hitam Curian
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengungkapkan modus operandi pelaku dalam mencari targetnya. Mereka menggunakan bajaj hitam sebagai alat untuk melakukan kejahatan.
"Jadi mereka keliling nyari sasaran pakai bajaj hitam itu," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dihubungi detikcom, Jumat (19/7).
Rovan mengatakan bajaj hitam itu sejatinya adalah juga hasil pencurian. Komplotan ini kemudian memakai bajaj hitam itu sebagai alat tunggangan mereka untuk mencari sasaran bajaj lainnya.
"Jadi bajajnya dia colong, terus dia pakai muter-muter pakai bajaj curian ini (yang warna hitam)," katanya.
Korban Lain Akan Dimintai Keterangan
Rovan mengungkapkan para pelaku sudah sering melakukan pencurian bajaj. Polisi saat ini tengah mengumpulkan para korbannya.
Salah satu korban, pemilik bajaj hitam yang digunakan untuk kejahatan, sudah didapatkan identitasnya. Polisi akan meminta keterangan kepada korban tersebut.
"Korbannya sudah ketemu, mau kita panggil," katanya.
Lihat juga Video 'Viral Bajaj Masuk Tol Jakarta-Tangerang, Lawan Arah Pula!':
[Gambas:Video 20detik]
Baca di halaman selanjutnya: detik-detik bajaj 'dimutilasi'....
Detik-detik Bajaj 'Dimutilasi'
Bajaj milik Supriyadi (45), yang sehari-hari dipakainya untuk mencari nafkah, dicuri di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bajaj hasil pencurian itu berakhir 'dimutilasi' oleh kelompok pelaku di lapak pengepul.
detikcom mendapatkan rekaman video detik-detik bajaj 'dimutilasi'. Dalam rekaman CCTV, terlihat awalnya para pelaku mengantarkan dua unit bajaj hasil curian, salah satunya diketahui milik Supriyadi, ke pangkalan pengepul.
Dalam rekaman video terlihat para pelaku langsung memereteli bagian-bagian bajaj, mulai dari atapnya. Setelah itu, terlihat bagian jok dicopot satu per satu.
Rekaman lainnya memperlihatkan bajaj tinggal kerangka dan mesinnya. Pelaku juga terlihat mencopot bagian tiang atap.
Cerita Supriyadi Saat Bajaj Dicuri
Cerita Supriyadi kehilangan bajaj ini viral di media sosial. Supriyadi mengaku sempat ragu untuk melapor polisi lantaran takut dimintai biaya, padahal tidak ada sama sekali.
Di sisi lain, polisi bergerak menelusuri kejadian viral tersebut. Supriyadi pun akhirnya melapor setelah diyakinkan bahwa tidak ada pungutan apa pun dalam membuat laporan ke polisi.
"Saya belum pernah melapor, jadi takut kena biaya. Kalau lapor, saya tidak punya uang, kan," kata Supri dalam video yang diunggah di Instagram Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, @kasubditjatanraspmj, Jumat (19/7).
Detik-detik bajaj biru 'dimutilasi' komplotan di Jakut (Dok. Istimewa) |
"Ternyata, saya laporan, dan dibantu oleh bapak di Polres, ternyata tidak ada (yang minta uang)," imbuh dia.
Supri mengaku bajaj yang disewanya itu hilang pada Jumat (5/7). Dia tak langsung melapor ke pemilik bajaj bernama Mbah Sis setelah bajaj hilang.
Dia sempat mencari dan bertanya-tanya soal sosok pencuri bajaj yang terekam kamera. Dia juga sempat menduga bajajnya hilang karena untuk mainan teman-temannya.
"Saya berusaha nanya-nanya ke teman saya, 'Lihat bajaj saya nggak?'. Ini soalnya terekam CCTV. 'Coba lihat, siapa tahu kenal gitu'. Ternyata nggak kenal," kata dia.
"Saya laporan ke Pak Sis setelah tiga hari kejadian sebelum buat laporan ke polisi. 'Mbah, bajajnya hilang, Mbah. Hilang diambil orang'. Kenapa baru laporan? Kemarin-kemarin, takut saya, sama anak-anak buat mainan, didorong, atau ke mana," tambahnya.
Karena bajaj tak kunjung ditemukan, Supri pun melapor ke Polsek Kebon Jeruk. Supriyadi berterima kasih kepada polisi karena merasa telah dibantu.
"Pelakunya itu sudah ditangkap, saya sudah senang, Pak. Merasa dibantu oleh kepolisian, Jatanras Unit 3 ya terutama. Saya sangat berterima kasih," kata Supri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini