Bajaj Raib 'Dimutilasi', Korban Sempat Ngira Dimainin Anak-anak

Bajaj Raib 'Dimutilasi', Korban Sempat Ngira Dimainin Anak-anak

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 19 Jul 2024 15:46 WIB
Polisi menangkap 7 orang sindikat pencurian dan penadah bajaj. Korban tak langsung lapor polisi karena mengira bajajnya dipakai untuk mainan anak-anak. (dok Jatanras Polda Metro Jaya)
Polisi menangkap 7 orang sindikat pencurian dan penadah bajaj. Korban tak langsung lapor polisi karena mengira bajajnya dipakai untuk mainan anak-anak. (dok Jatanras Polda Metro Jaya)
Jakarta -

Polisi menangkap 7 orang sindikat pencurian dan penadah bajaj. Korban mengaku sempat ragu melapor ke polisi karena takut dimintai biaya.

"Saya belum pernah melapor, jadi takut kena biaya, kalau lapor saya tidak punya uang kan," kata Supri dalam video yang diunggah di Instagram Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, @kasubditjatanraspmj, Jumat (19/7/2024).

"Ternyata, saya laporan, dan dibantu oleh bapak di polres, ternyata tidak ada (yang minta uang)," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supri mengaku bajaj yang disewanya itu hilang pada Jumat (5/7). Dia tak langsung melapor ke pemilik bajaj bernama Mbah Sis setelah bajaj hilang.

Dia sempat mencari dan bertanya-tanya soal sosok pencuri bajaj yang terekam kamera. Dia juga sempat menduga bajajnya hilang karena untuk mainan teman-temannya.

ADVERTISEMENT

"Saya berusaha nanya-nanya ke teman saya 'lihat bajaj saya nggak?'. Ini soalnya terekam CCTV. 'Coba lihat, siapa tahu kenal gitu'. Ternyata nggak kenal," kata dia.

"Saya laporan ke Pak Sis setelah 3 hari kejadian, sebelum buat laporan ke polisi. 'Mbah, bajajnya hilang, Mbah. Hilang diambil orang'. Kenapa baru laporan? Kemarin-kemarin, takut saya, sama anak-anak buat mainan, didorong, atau ke mana," tambahnya.

Supriyanto (45) mengapresiasi kepolisian yang menangkap pencuri bajajnya. Dia merasa senang mendengar kabar bahwa pencuri bajaj ditangkap. (IG Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya)Supriyadi (45) mengapresiasi kepolisian yang menangkap pencuri bajajnya. Dia merasa senang mendengar kabar bahwa pencuri bajaj ditangkap. (IG Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya)

Karena bajaj tak kunjung ditemukan, Supri pun melapor ke Polsek Kebon Jeruk. Dia mengaku merasa terbantu kepolisian hingga akhirnya sindikat pelaku ditangkap.

"Pelakunya itu sudah ditangkap, saya sudah senang Pak. Merasa dibantu oleh kepolisian, Jatanras Unit 3 ya terutama. Saya sangat berterima kasih," kata Supri.

Sindikat 'Mutilasi' Bajaj Dibekuk

Polisi menangkap 2 pelaku utama dalam kasus ini, yaitu M yang berperan sebagai eksekutor dan YR yang berperan sebagai joki. Keduanya ditangkap di Pluit, Jakarta Utara (Jakut).

M dan YR lalu 'memutilasi' bajaj yang dicuri untuk dijual bodi hingga onderdilnya kepada penadah. Polisi lalu menangkap 5 orang penadah lainnya yang berinisial HS, PSA, AP, S, dan ES.

Polisi menyebut pelaku 'memutilasi' bajaj sebelum akhirnya dijual murah ke penadah. Pelaku membagi rata duit hasil penjualan bajaj yang sudah 'dimutilasi' tersebut yakni sebesar Rp 2-3 juta.

"Bajaj milik korban telah dibongkar dengan cara dipotong kemudian dibawa untuk dilebur. Sedangkan mesin bajaj milik korban dijual," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (18/7).

Saat ini barang bukti berupa potongan-potongan bajaj sudah diamankan polisi. Alat-alat kejahatan yang digunakan pelaku untuk beraksi pun turut diamankan.

"Barang bukti satu buah tromol, dua buah kursi bajaj, tiga buah roda beserta ban bajaj, satu buah mesin bajaj, satu buah tabung bahan bakar gas bajaj," ujarnya.




(jbr/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads