Profil 15 Polisi Teladan Kandidat Penerima Hoegeng Awards 2024

Hoegeng Awards 2024

Profil 15 Polisi Teladan Kandidat Penerima Hoegeng Awards 2024

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 12 Jul 2024 14:12 WIB
Hoegeng Awards 2024
Hoegeng Awards 2024 (Foto: dok detikcom)
Jakarta -

Puncak penganugerahan Hoegeng Awards 2024 digelar malam ini. Dari 15 nama kandidat akan diumumkan 5 nama polisi teladan yang telah dipilih oleh Dewan Pakar Hoegeng Awards 2024.

Malam puncak Hoegeng Awards 2024 digelar mulai pukul 19.00 WIB, Jumat (12/7/2024), di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, dan disiarkan langsung oleh detikcom. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Chairman of CT Corp Chairul Tanjung (CT) hingga sejumlah pejabat di pemerintahan dijadwalkan menghadiri acara ini.

Ada 5 kategori dalam Hoegeng Awards 2024, yaitu Polisi Berdedikasi, Polisi Inovatif, Polisi Berintegritas, Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, serta Polisi Tapal Batas dan Pedalaman. Dewan Pakar Hoegeng Awards 2024 telah memilih 15 nama polisi teladan dengan masing-masing 3 nama dari setiap kategori.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Dewan Pakar Hoegeng Awards 2024, yaitu Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., Anggota Kompolnas Poengky Indarti, S.H., LL.M., Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi. Anggota Komnas HAM Putu Elvina, S.Psi., MM dan Wakil Ketua Komisi III DPR, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H.

Berikut Profil 15 polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2024:

ADVERTISEMENT

Kandidat Kategori Polisi Berintegritas

‒⁠ ⁠Brigjen Indarto

Brigjen Indarto merupakan Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri. Warga bernama Tukiyo Suryo Atmojo menilai Indarto sebagai sosok yang berintegritas.

Tukiyo menceritakan pengalaman berurusan dengan Indarto saat masih menjabat Kapolres Bekasi Kota. Menurut Tukiyo, Indarto membantu menyelesaikan perkara dengan sangat baik, tapi menolak ketika diberi tanda terima kasih.

Brigjen Indarto juga disebut membangun integritas dan pelayanan prima di wilayah kepolisian Bekasi Kota. Bukan saja soal pembangunan fisik tempat pelayanan yang diperbaiki, melainkan juga soal cara melayani masyarakat yang yang bebas dari korupsi dan mempersulit warga.

Tukiyo menuturkan tampilan Indarto pun jauh dari kesan seorang pejabat negara. Pun penampilan istri serta anak Indarto yang dinilai sederhana.

(Simak cerita lengkap soal Indarto di sini)

‒⁠ ⁠AKBP Sri Wahyuni

AKBP Sri Wahyuni menjabat sebagai Kepala Bagian Tenaga Pendidik Sekolah Polisi Wanita (Kabag Gadik Sepolwan) Lemdiklat Polri. Dia disebut sebagai polwan yang tegas, lugas dan antisuap.

Kesaksian soal sikap AKBP Sri Wahyuni diungkap oleh warga bernama Yuyun Irawati. Yuyun mengenal Sri Wahyuni karena perusahaannya bekerja sama dengan Sepolwan sebagai vendor penyediaan makanan untuk siswa Sepolwan.

Yuyun menuturkan saat AKBP Sri Wahyuni menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pengadaan makanan siswa, Sri Wahyuni tak membuka kesempatan berkomunikasi lewat jaringan pribadi (japri) selama proses lelang tender. Hal itu membuat Yuyun menilai AKBP Sri Wahyuni sosok polwan yang memegang integritas.

Sementara itu, Kepala Sepolwan RI, Kombes Ratna Setiawati, mengamini cerita Yuyun. Di mata Kombes Ratna, AKBP Sri Wahyuni seorang polwan yang sederhana dan cerdas. Kombes Ratna pun mengaku kagum dengan sosok AKBP Sri Wahyuni, yang dianggapnya memiliki integritas demi kemajuan Sepolwan.

(Simak cerita lengkap soal AKBP Sri Wahyuni di sini)

‒⁠ ⁠Aiptu Supriyanto

Aiptu Supriyanto merupakan Anggota Polres Lampung Tengah. Cerita tentang integritas Aiptu Supriyanto terungkap saat dirinya mengembalikan tas pemudik berisi uang Rp 100 juta yang ditemukan tertinggal di sebuah toilet rest area KM 116 A Tol Trans Sumatera, Lampung Tengah.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/4/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, kondisi rest area sedang ramai pemudik yang beristirahat dan ia tengah berpatroli. Lalu ia menemukan sebuah tas di toilet rest area.

Saat menemukan tas tersebut, Aiptu Supriyanto tak berani membuka sendirian. Ia membawanya ke pos untuk diperiksa bersama sekuriti dan petugas cleaning service rest area. Di dalam tas itu berisi uang tunai senilai Rp 100 juta.

Aiptu Supriyanto langsung bergegas mengumumkannya menggunakan TOA masjid di rest area setempat agar didengar oleh pemilik tas. Dia juga melakukan panggilan telepon melalui riwayat telepon ponsel yang ditemukannya itu. Ternyata tas tersebut milik seorang pemudik bernama Sukisno (55).

Akhirnya, Aiptu Supriyanto bertemu dengan Sukisno untuk mengembalikan tas yang ia temukan di toilet rest area tersebut

Simak Video 'Srikandi Pencetak Polwan Presisi':

[Gambas:Video 20detik]

(Simak cerita lengkap soal Aiptu Supriyanto di sini)

Kandidat Kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman

‒⁠ ⁠AKP I Eka Berlin

Kasat Samapta Polres Nunukan, Kalimantan Utara AKP I Eka Berlin dikenal warga sebagai polisi yang sangat memberikan perhatian pada pendidikan anak. Dia berjuang meningkatkan literasi anak-anak mantan pekerja migran Indonesia (PMI) lewat perpustakaan keliling hingga rumah belajar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kiprahnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dinilai sebagai upaya untuk memanusiakan manusia. Salah seorang Ketua RT di Nunukan Utara, Januar, mengatakan AKP Berlin merupakan sosok yang terus memperjuangkan mimpi anak-anak. AKP Belin juga kerap memotivasi para relawan agar rumah belajar terus berjalan.

AKP Berlin juga memfasilitasi semua kebutuhan di rumah belajar tersebut. AKP Berlin juga turun langsung memotivasi anak-anak agar ikut belajar.

Saat ini sudah ada sekitar lima rumah belajar dan perpustakaan mini yang tersebar di sejumlah wilayah di Nunukan, yaitu Warung Kamtibmas Rumah Belajar Kasih Kevin, Perpustakaan dan Rumah belajar di Mantikas, Rumah Belajar di Jalan Pong Tiku, Rumah Belajar di Jalan Persemaian, dan Kelompok Belajar di Jalan Sei Sembilan. Adapun jumlah anak putus sekolah yang disekolahkan khusus di tahun ajaran 2023; 7 siswa SD, 1 siswa SMP, 1 siswa SMK dan 13 orang lulus ujian paket A.

Pada 2017 lalu, Berlin juga pernah menerima police award yang diberikan Kapolri. Penghargaan itu diberikan karena pengabdiannya membangun musala dan membentuk rumah belajar.

(Simak cerita lengkap soal AKP Berlin di sini)

‒⁠ ⁠Bripka Septinus Arui

Bripka Septinus Arui merupakan Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori, Kabupaten Manokwari. Arui dikenal masyarakat Distrik Mubrani, Kabupaten Tembrauw, Papua Barat Daya, sebagai sosok yang peduli dengan pendidikan. Sejak 2015, Bripka Arui menjadi guru pengganti di sebuah SD di Kampung Wasnembri, kala guru utamanya enggan mengajar.

Salah satu yang membagikan kisahnya yaitu Roni S Kandang, Koordinator Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Tembrauw. Dia menyebut Bripka Arui mengajar secara sukarela, tanpa menerima imbalan sepeser pun. SD tersebut sudah lama tak ada aktivitas hingga kondisinya memprihatinkan.

Lokasi SD-nya menurut Roni cukup terpencil. Saat awal Bripka Arui mengajar, akses kendaraan belum ada di sana, harus berjalan kaki sejauh 3-4 kilometer (Km). Medannya juga melewati rawa-rawa. Namun sekarang sudah ada perbaikan jalan.

Selama kekurangan guru, Bripka Arui menggandeng pendeta setempat, guru yang sebelumnya menghilang, hingga warga lulusan SMA untuk mengajar anak-anak.

Atas dedikasinya, Bripka Septinus dianugerahi tiga penghargaan yakni dari Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw dan Kapolres Manokwari.

(Simak cerita lengkap soal Bripka Arui di sini)

‒⁠ ⁠⁠Aipda Wardika

Memberantas korupsi menjadi tugas utama Aipda Wardika sebagai Kanit Tipikor Satreskrim Polres Simeulue. Di balik itu, dia juga ternyata aktif membantu melestarikan penyu di kawasan Kabupaten Simeulue, Aceh.

Sejumlah cara dilakukan Aipda Wardika menjaga ekosistem di Simeulue, khususnya Pantai Along, agar tetap seimbang. Hingga saat ini, apa yang dilakukannya dirasakan oleh masyarakat.

Kabupaten Simeulue sendiri merupakan gugusan beberapa kepulauan, dengan pulau utamanya yaitu Pulau Simeulue. Lokasinya berada terluar di Indonesia.

Warga di sekitar Pantai Along bernama Kadri Amin mengungkap bahwa dirinya kerap melihat Aipda Wardika di Pantai Along. Sebelum hadirnya Aipda Wardika, warga kerap memperebutkan telur penyu di sana.

Menurutnya, Aipda Wardika terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa telur penyu perlu dijaga dengan baik. Sebab, bisa menjaga ekosistem di laut agar terus seimbang.

Simak Video 'Penjaga Kejujuran dari Gerbang Selatan Pulau Sumatera':

[Gambas:Video 20detik]

(Simak cerita lengkap soal Aipda Wardika di sini)

Kandidat Kategori Polisi Pelindung Perempuan dan Anak

‒⁠ ⁠⁠Bripka Alfin Nancy Tanauma

Bintara unit Reskrim Polsek Biromaru, Polres Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Bripka Alfin Nancy Tanauma, menilai perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan seksual harus dipulihkan dan dipenuhi hak-haknya. Cara Bripka Nancy menangani kasus kekerasan seksual perempuan dan anak di Sigi disampaikan oleh Direktur Eksekutif Libu Perempuan Sulteng, Dewi Rana Amir.

Dewi menjelaskan bahwa koordinasi Bripka Nancy dalam penanganan kasus perempuan dan anak sangat kuat agar kasus segera terungkap. Dia sering bermitra dengan Bripka Nancy dalam mendampingi korban. Dewi menilai Bripka Nancy sangat concern dalam pengungkapan kasus agar segera selesai.

Menurut Dewi, Bripka Nancy selalu mengedepankan perspektif korban dalam penanganan kasus. Terlebih, kata dia, kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak.

Selain itu, dia mengatakan Bripka Nancy juga mengedepankan koordinasi dengan lintas sektor dalam penanganan kasus perempuan dan anak. Hal itu memudahkan dalam penanganan korban dan pengungkapan kasus.

(Simak cerita lengkap soal Bripka Alfin Nancy di sini)

‒⁠ ⁠⁠Aiptu Fransisca Dhamayanti

Nama Aiptu Fransisca Dhamayanti dikenal warga sebagai polisi wanita yang sangat berdedikasi dan fokus membantu pendidikan anak usia dini di Lamandau, Kalimantan Tengah. Pengabdian Kanit Binpolmas Sat Binmas Polres Lamandau itu mendapat banyak apresiasi dari warga.

Warga bernama Siskawati selaku guru taman anak-anak menyebut Aiptu Fransisca polisi yang sangat ramah. Dia memuji Aiptu Fransisca sebagai polisi yang pantang menyerah.

Siska mengatakan Aiptu Fransica sangat dekat dengan anak-anak. Penjelasannya pun sangat mudah dipahami dan penuh dengan kesabaran.

Selain itu, Siska menceritakan Aiptu Fransisca mempunyai program perpustakaan keliling. Dia rela menyusuri desa-desa meskipun jalan yang ditempuh rusak.

(Simak cerita lengkap soal Aiptu Fransisca di sini)

‒⁠ ⁠⁠AKBP Rio Wahyu Anggoro

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro diapresiasi karena menuntaskan kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang sempat menghebohkan pada awal Agustus 2023 lalu. Atas keberhasilannya AKBP Rio, Dian Prihartini yang merupakan salah satu ibu dari kasus bayi tertukar itu menceritakan kisahnya.

Dian merasa terbantu karena AKBP Rio proaktif membantu hingga dirinya bisa bersatu lagi dengan anak kandungnya setelah tertukar selama kurang lebih 13 bulan. Dia juga terkesan dengan sikap AKBP Rio yang selalu terbuka untuk melayani dan mendengarkan setiap keluhan.

Selain itu, Dian mengatakan AKBP Rio masih memperhatikan kondisi anaknya sampai sekarang. AKBP Rio juga hingga kini masih memberikan bantuan kepada keluarga Dian.

Sementara Siti Mauliah, ibu dari bayi satunya lagi, juga menyampaikan terima kasih kepada AKBP Rio yang telah banyak membantu keluarganya. Menurut Siti, AKBP Rio sangat bijak dalam menangani kasus bayi tertukar di Bogor.

Bahkan, kata Siti, AKBP Rio masih peduli terhadap kondisi anaknya sampai sekarang. Diketahui AKBP Rio mengangkat anak Dian Prihatini dan Siti Mauliah sebagai anak asuh Polres Bogor.

(Simak cerita lengkap soal AKBP Rio di sini)

Kandidat Kategori Polisi Inovatif

‒⁠ ⁠⁠Kombes Bismo Teguh Prakoso

Kasus kenakalan remaja turut jadi perhatian Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso. Untuk menuntaskan persoalan tersebut, dia pun menghadirkan inovasi menyeluruh lewat program SKCK Goes To School. Anak-anak yang terlibat kasus tawuran hingga judi online dibina dalam program ini.

Kombes Bismo disebut membuat pendekatan berbeda dalam mengatasi kenakalan remaja di Bogor. Melalui program SCKC Goes to School itu, anak yang tadinya terlibat kasus menjadi lebih baik setelah dibina.

Bismo menggandeng pihak terkait seperti Satgas Pelajar Kota Bogor, BPBD Kota Bogor, Dinas Kesehatan Lingkungan hingga seluruh sekolah di Kota Bogor. Anak-anak yang bermasalah seperti terlibat tawuran, kekerasan, dan lain-lain dibina lewat program ini.

(Simak cerita lengkap soal Kombes Bismo di sini)

‒⁠ ⁠⁠Bripka Imam Heri Susanto

Bhabinkamtibmas Pulau Sari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Bripka Imam Heri Susanto membantu mengembangkan pertanian dan perkebunan warga di Desa Pulau Sari, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut. Dari kelompok tani di desa yang semula lesu, disulapnya menjadi aktif kembali dan menghasilkan produksi komoditas lebih banyak.

Saryani, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Pulau Sari menyebut Bripka Imam mengenalkan pupuk berbahan urine sapi atau bio urine kepada petani di desanya. Menurutnya, pengetahuan itu didapat karena Bripka Imam kerap bergaul dengan siapa saja. Di antaranya dengan berbagai kelompok tani dan instansi yang berkaitan dengan pertanian.

Sosok Bripka Imam yang dekat dengan masyarakat, memudahkannya untuk belajar berbagai hal. Saryani menyebut Bripka Imam sebagai orang yang bisa dengan cuma-cuma memberi ilmu kepada masyarakat.

Salah satu yang menjadi persoalan di desanya adalah mahalnya harga pupuk bagi petani. Sedangkan, mayoritas warga di desa bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Beragam komoditas hadir di Desa Pulau Sari, mulai dari padi, jagung, kelapa sawit, karet, dan sayur-mayur. Suryani menyebut dengan adanya bio urine yang digagas Bripka Imam, masalah pupuk mahal di desanya bisa teratasi.

(Simak cerita soal Bripka Imam di sini)

‒⁠ ⁠AKP Reza Pratama Rhamdani Yusuf

AKP Reza Pratama Rhamdani Yusuf membuat program bernama Densanak Tuli untuk mengakomodasi teman tuli yang ingin mempunyai surat izin mengemudi (SIM). Dia menggagas program Densanak Tuli sewaktu menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Kukar periode 2021-2023. Kini Reza telah dimutasi ke Polres Belitung.

Salah seorang warga yang merasakan dampak dari program Densanak Tuli yaitu Anita Rahayu. Dia merupakan salah satu teman tuli yang mendapatkan akses dan bantuan pembuatan SIM C.

Anita mengatakan dirinya juga diberikan akses juru bahasa isyarat (JBI) selama kegiatan edukasi berlangsung agar teman-teman tuli bisa memahami apa yang disampaikan dengan jelas. Selain itu, teman-teman tuli juga mendapatkan stiker berlambang tidak bisa mendengar untuk mengedukasi masyarakat luar agar bisa sama-sama berhati-hati dalam berkendara.

Selama Reza menjabat, sudah ada 80 warga yang mendapatkan SIM melalui program Densanak Tuli. Bahkan, program itu juga diadopsi Polda Kaltim untuk diterapkan di seluruh Satlantas jajaran.

Simak Video 'Srikandi Pencetak Polwan Presisi':

[Gambas:Video 20detik]

(Simak cerita lengkap soal AKP Reza di sini)

Kandidat Kategori Polisi Berdedikasi⁠

‒⁠ ⁠Iptu Made Ambo

Ps Kasat Binmas Polres Jayapura Iptu Made Ambo menghidupkan kembali budaya memeras pati dari batang pohon sagu secara tradisional atau nokok yang mulai ditinggalkan di kota, khususnya Jayapura, Papua. Kini mulai banyak anak muda dan masyarakat menokok.

Salah satu yang membagikan kisah Iptu Made Ambo adalah Levina Wandi (62). Dia bersama dengan Iptu Made Ambo kambali mengaktifkan budaya nokok.

Levina memiliki pohon sagu di sekitar rumahnya. Sebelum dibantu Iptu Made Ambo, pohon sagu yang dimiliki langsung dijual, tak diolah terlebih dahulu. Levina mengaku sulit mencari anak muda atau orang yang mau membantu nokok. Menurutnya, masyarakat kota tidak tertarik untuk nokok.

Iptu Made Ambo dan polisi lain pun datang membantu menokok. Kemudian, mereka mengajak masyarakat untuk ikut terlibat. Sehingga, Mama Levina kini mudah mencari orang untuk membantu nokok.

(Simak cerita lengkap soal Iptu Made Ambo di sini)

‒⁠ ⁠⁠Bripka Marwanto

Bhabinkamtibmas Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Bripka Marwanto, membina kaum disabilitas agar bisa mandiri. Marwanto juga mengajak warga mengelola sampah agar lingkungan menjadi bersih.

Warga Kecamatan Ampel, Parjono, menyebut Marwanto membina komunitas disabilitas di Ampel untuk diberdayakan. Parjono adalah salah satu penyandang disabilitas yang dibina oleh Marwanto. Komunitas disabilatas yang dibina Marwanto itu ada di Kecamatan Ampel dan Kecamatan Gladagsari, Boyolali.

Kegiatan bimbingan yang dibina Bripka Marwanto untuk kaum disabilitas itu di antaranya pelatihan servis elektronik, kuliner dan menjahit. Parjono sendiri mengikuti kegiatan di bidang servis elektronik.

(Simak cerita lengkap soal Bripka Marwanto di sini)

‒⁠ ⁠⁠Bripka Nurmansyah

Anggota Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Bripka Nurmansyah, adalah pendiri rumah singgah untuk pasien-pasien rumah sakit rujukan bagian timur Timur di Makassar. Dia menyebut cikal bakal rumah singgah adalah gerakan sosial seperti berbagi Al-Qur'an dan membagikan nasi bungkus kepada masyarakat kurang mampu tiap Jumat. Kegiatan sosial itu dilakoninya sejak 2018.

Kemudian saat COVID-19, menyebar dan Indonesia dilanda pandemi, dia membagikan air mineral kemasan ke rumah-rumah sakit yang dikabarkan membutuhkan pasokan air mineral. Dari situ dirinya melihat banyak pasien dan keluarga yang tidur di lorong rumah sakit.

Nurmansyah menerangkan dia lalu menyewa rumah dua lantai seharga Rp 2 juta per bulan. Uang sewa berasal dari komunitasnya. Di rumah tersebut, Nurmansyah mengatakan ada 9 pasien yang tertampung. Setelah rumah singgah berdiri, 7 bulan kemudian, terkumpul uang dari para donatur dan komunitas yang akhirnya dia belikan mobil untuk mengangkut.

Bripka Nurman lalu menyebutkan kini rumah pribadinya disulap menjadi rumah singgah. Dia sendiri memilih mengalah dan tinggal di asrama.

(Simak cerita lengkap soal Bripka Nurmansyah di sini)

Siapakah yang akan menerima anugerah Hoegeng Awards 2024? Saksikan selengkapnya saat Malam Puncak Hoegeng Awards 2024 pada Jumat, 12 Juli 2024 pukul 19.00 WIB yang disiarkan live di detikcom!

Simak Video 'Prajurit Penegak Anti Gratifikasi':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 4
(fas/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads