Dosen Utama Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Latihan (STIK Lemdiklat) Polri, Kombes Slamet Riyadi, disebut sosok polisi yang berintegritas dalam menapaki karier kepolisiannya dan sederhana. Salah satu pembaca detikcom, Syafruddin, mengusulkan Kombes Slamet Riyadi menjadi kandidat Hoegeng Awards 2024.
Syafruddin sendiri adalah dosen di STIK Lemdiklat Polri. Dia mengenal Kombes Slamet sejak tahun 2000-an. Saat itu Slamet masih berstatus mahasiswa STIK.
"Saya kenal dia lama, dari 2012. Terus masih mahasiswa PTIK juga tahun 2000-an. Sekarang Pak Slamet dosen dan mengajar ilmu politik, kebijakan publik, manajemen sistem administrasi kepolisian. Mata kuliah saya sama dengan dia," jelas Syafruddin kepada detikcom, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafruddin menyebut dia dan Slamet kini menjadi dosen rekanan. Sudah mengenal Slamet lebih dari 10 tahun, Syafruddin mengatakan Slamet menapaki karier di Polri dengan hanya mengandalkan kompetensi diri dan taat pada prosedur.
"Pak Slamet itu ketika dia mau karier, mau masuk PTIK, Pak Slamet ikut prosedural banget, sesuai kompetensi dia. Ketika nggak lulus, ya sudah, tawakal saja," kata Syafruddin.
Masih berdasarkan testimoni Syafruddin, Kombes Slamet disebut sosok polisi dengan gaya hidup yang sederhana. Menurut Syafruddin, Kombes Slamet lebih mementingkan ibadah ketimbang barang mewah.
"Dia hidup sederhana. Saya pernah ke rumahnya, kaget saya. Rumahnya dekat penjara Cibinong. Lingkungan rumahnya sederhana, itu kan di lingkungan keluarga istriya. Bisa jadi dia beli tanah murah karena masih keluarga istrinya," tutur Syafruddin.
"Saya perhatikan dia lebih mengutamakan kegiatan ibadahnya, seperti umrah. Kalau ada uang dia umrah berkali-kali. Jadi rejekinya kayanya untuk pergi ibadah, bukan buat mewah-mewah. Mobilnya juga sederhana, kayanya setahu saya cuma punya Avanza," sambung Syafruddin.
Simak juga 'Road To Hoegeng Awards 2024':