Proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menyebabkan kemacetan parah terjadi di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, dan Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Pengemudi ojek online (ojol) bisa terjebak macet hingga 1,5 jam dan kesulitan mencari penumpang.
Salah satu driver ojol, Fahri (26), mengatakan pagi ini terjebak macet hingga 1,5 jam untuk pergi ke arah Matraman. Kemacetan, lanjutnya, dipicu truk molen untuk cor yang berhenti di sekitar proyek sehingga menghalangi jalan.
"Kalau tadi pagi ada mobil molen buat ngecor di situ. Jam 07.30 WIB apa 06.30 ya, itu mobil molen diem di situ di tengah-tengah," ucap Fahri kepada wartawan, Senin (10/6/2024).
"Kan namanya orang berangkat kerja dari arah sana ya dari arah Bekasi atau apa kan pada lewat sini ke arah Sudirman. Kesendak semua. Jadi dari sini sampai Matraman aja bisa sampe 1,5 jam sekarang, dari cuma 15 menit, (jadi) 1,5 jam lho," lanjutnya.
Driver ojol lain, Ahmad Zaki (25), mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan proyek LRT Jakarta Fase 1B juga terdampak bagi pengguna Jalan Pramuka menuju Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus).
Dia mengatakan kemacetan imbas adanya proyek LRT tersebut juga semakin dirasakan di sekitar perlintasan rel kereta Jalan Pramuka. Dia mengaku pernah terjebak selama 1 jam dalam kemacetan.
"Kurang lebih itu bisa sampai sejam. Karena kan nggak hanya di sini aja ya proyek LRT-nya. Di Pramuka terus menuju ke arah Menteng, Manggarai itu juga macet juga, lebih parah malah. Kalau udah sampe di seberang Pramuka itu lebih parah malah," tuturnya.
Sulit Cari Penumpang
Zaki juga menceritakan kesulitannya mencari penumpang selama proyek LRT ini berlangsung. Menurutnya, banyak penumpang yang akhirnya membatalkan (cancel) pesanan karena terlalu lama menunggu.
"Iya, efek (penumpang berkurang). Banyakan penumpang jadi banyak yang cancel karena terlalu nunggu lama. Karena emang dari efek dari ini. Karena saya di sini, titik penjemputannya kan bisa diputer balik ini. Itu kan buat puter balik aja bisa makan waktu," ungkap Zaki.
Sulitnya mencari penumpang mengakibatkan pendapatan Zaki menurun drastis. Ia hanya mendapat setengah dari penghasilan biasa.
Sementara itu, pengemudi ojol lain, Supri (62), juga mengaku terjebak macet sekitar 30 menit sampai 1 jam di sekitar rel kereta api Jalan Pramuka. Ia sampai menunggu 4 kereta lewat karena tidak bisa bergerak di sana dan menerobos trotoar.
"Mau keluar rel kereta Pramuka itu, itu bisa 4 kereta itu nunggunya saya baru keluar dari rel itu. Tambah itu (Jalan) Proklamasi. Itu kalau nggak lewat trotoar juga nggak bakal jalan-jalan itu. Itu udah parah banget macetnya," keluh Supri.
Supri menjelaskan bahwa kemacetan di sekitar perlintasan rel kereta api Jl Pramuka semakin parah karena motor tak lagi diperbolehkan masuk jalur cepat. Ia menghabiskan waktu 30 menit untuk melewati kawasan tersebut.
"Dulu kan dibuka tuh (akses masuk jalur cepat) beberapa hari. Sekarang tutup semua jadi harus lewatin rel. Waduh, itu tadi ada setengah jam lebih saya di situ," ujar Supri.
(jbr/jbr)