Penikam Ustaz di Jakbar Pura-pura ke Toilet-Ancam Penyidik Saat Diamankan

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 24 Mei 2024 19:39 WIB
Foto: Penikam ustaz di Jakbar. (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Polisi menembak MGS alias Galang (25) pelaku penikaman terhadap seorang ustaz bernama Saidi (71) di musala kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Polisi menyebut Galang sempat berpura-pura hendak ke toilet dan melarikan diri saat diamankan.

"Pelaku berbelit-belit di dalam berikan keterangan kepada petugas dan juga ada indikasi untuk melarikan diri. Jadi ketika akan disergap yang bersangkutan berpura-pura untuk izin ke toilet, kemudian mengambil barang yang milik pelaku dan mengancam keselamatan petugas saat diamankan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).

Syahduddi menegaskan, tindakan tegas terukur tersebut langkah penyidik untuk mencegah pelaku melarikan diri. Nantinya, lanjut dia, dikhawatirkan pelaku akan melakukan tindak pidana lainnya terhadap masyarakat

"Tindakan tegas terukur merupakan langkah penyidik dalam upaya mencegah larinya pelaku kejahatan atau tersangka yang bisa menjadi ancaman terhadap jiwa penyidik atau masyarakat di sekitarnya," ujarnya.

Terpisah, Kasat Reskrim AKBP Andri Kurniawan mengatakan penyidik sempat memberikan tembakan peringatan. Namun hal tersebut tidak diindahkan, hingga akhirnya dilakukan tindakan tegas atau penembakan di kaki Galang.

"Pada saat pelaku berusaha untuk melarikan diri, petugas memberikan tembakan peringatan namun tidak diindahkan. Akhirnya kita berikan tindakan tegas terukur," imbuhnya.

Saat ini Galang sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Atas kasus tersebut, Galang dijerat Pasal 338 KUHP, dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman maksimal penjara seumur hidup atau pidana hukuman mati.

Motif Pembunuhan Ustaz

Polisi mengungkap motif di balik penusukan ustaz hingga tewas di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pelaku MGS alias Galang (25) membunuh korban lantaran dendam pribadi.

"Jadi terkait motif ini kita sudah melakukan serangkaian pendalaman terhadap pelaku, jadi berdasarkan pengakuan pelaku. Pelaku menaruh dendam terhadap korban MS," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi kepada wartawan, Jumat (24/5).

Galang mengaku dendam lantaran tidak direstui untuk mendekati cucu korban berinisial A. Diketahui pelaku dan cucu korban menjalin hubungan pada dua tahun lalu.

"Ketika pelaku menyukai salah satu cucu korban yang bernama A. A ini salah satu pegawai yang bekerja di salah satu toko emas di Pasar Kedoya. Pelaku pada saat 2 tahun lalu bekerja sebagai sekuriti di Pasar Kedoya," kata dia.

"Pelaku menaruh hati kepada cucu korban berinisial A, pelaku datang berkunjung ke rumah A yang juga rumah korban. Namun dalam kegiatan berkunjung bertamu, pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan yang kurang baik kalau menurut pelaku dan terkesan seperti merendahkan pelaku," imbuhnya.

Syahduddi menegaskan tidak ada motif SARA di balik kasus pembunuhan yang terjadi.

"Motif ini terjawab bahwa motif tidak ada kaitannya dengan unsur SARA murni kepada urusan pribadi. Dendam pelaku terhadap korban," jelasnya.

Simak Video 'Motif Penusukan Imam Musala di Jakbar, Sakit Hati Tak Dapat Restu':






(wnv/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork