Aipda Minanto, Bhabinkamtibmas Polsek Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung, mendirikan sekolah dasar (SD) sebagai bentuk pengabdiannya sebagai anggota Polri. Dia pun mencari beberapa anak dari keluarga miskin dan yatim untuk disekolahkan gratis.
Karena aksinya itu, dia diusulkan menjadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2024. Warga Way Kanan yang mengusulkan adalah Asep Setiawan. Dia memberikan testimoni:
Dirinya rela menyisihkan gajinya demi pendidikan anak-anak dengan menyalurkan beasiswa sekolah gratis di tingkat SD (sekolah dasar) bagi peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikan.
Program beasiswa sekolah tersebut, menggunakan dana pribadi dari hasil panen kebun Sawit yang dimiliki. Tujuan beasiswa terhadap empat orang anak pada jenjang sekolah dasar mulai dari kelas I usia tujuh sampai dengan kelas VI usia dua belas tahun, dari keluarga kurang mampu tersebut sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masa depan anak bangsa.
Saat dihubungi, Asep mengaku mengenal Aipda Minanto sekitar tahun 2020. Saat itu, dia merasa segan dengan kehadiran dari Aipda Minanto. Namun, setelah itu banyak cerita baik mengenai Aiptu Minanto.
"Setelah saya kenalan, taunya dia punya usaha kebun sawit, gaji dia juga dia sisihkan. Pertama kali nggak mau mengaku. Dia bilang, 'Dulu pernah susah, jadi kalau sekarang melihat orang susah terketuk hatinya,'" kata Asep.
Asep menyampaikan Aiptu Minanto merupakan polisi baik. Menurut Asep, tak banyak polisi yang memberikan bantuan dan berkorban seperti Aiptu Minanto.
"Kalau itu luar biasa karena banyak polisi yang kaya. Dia punya hasil perkebunan banyak, tapi untuk diri sendiri," katanya.
Mendirikan Sekolah
Saat dihubungi, Aipda Minanto (44), mengatakan dia berdinas di Polres Way Kanan sejak 2002. Pada tahun 2005, dia meminjam uang untuk membeli kebun.
"Pada 2005, saya ambil (hutang) bank, awal mula beli kebun karet. Dari kebun karet bisa nutup angsuran. Saya kumpulin-kumpulin, seiring berjalannya waktu, saya beli tanah, saya berkebun," katanya.
Aipda Minanto tak menyebut berapa luas kebun karet dan kebun sawit yang dia miliki. Namun, dia mengatakan dari hasil kebun itu cukup untuk biaya hidupnya dan membantu orang lain.
Kemudian, dia berbincang dengan istrinya untuk membangun sebuah sekolah. Dia mengatakan pembangunan itu sebagai upaya dia membangun masyarakat sekitar.
"Dari perkebunan alhamdulillah ada hasil. Kebetulan istri guru, ngajar di SMA, 'Yah, bagaimana kalau kita buat sekolahan.' "Ok, nanti kita sama-sama.' Ini jadi ladang ibadah kita, bermanfaat untuk masyarakat banyak," katanya.
Aipda Minanto bersama istrinya pun mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Daar Ilmi Way Kanan pada 2020.
Aipda Minanto mengatakan pendidikan adalah hal yang paling utama. Dia ingin agar sumber daya manusia di sekitar wilayah di Blambangan Umpu.
"Kita ingin angkat SDM di daerah saya, karena jauh dari pusat keramaian, akses pendidikan jauh. Makanya saya mendirikan itu agar bisa bermanfaat bagi orang banyak," katanya.
Saat ini, terdapat sekitar 150 murid SD IT Daar Ilmi Way Kanan. Setiap bulan, siswa membayar biaya SPP sebesar Rp 250 ribu.
Namun, dia pun memberikan gratis biaya pendidikan atau beasiswa bagi anak yang kurang mampu.
"(Syarat) orang tua tidak punya penghasilan tetap, penghasilan di bawah satu juta, lima ratus ribu paling," katanya.
Saat ini, ada sekitar empat orang anak yang mendapat beasiswa di sekolahnya tersebut. Dia berharap semakin banyak anak kurang mampu bisa sekolah di tempatnya.
"Sebanyak-banyaknya. (Cara mencarinya) ada pengumuman dari sekolah, ada juga yang kami cari sendiri," katanya.
Dia merasa wajib memberikan beasiswa kepada anak-anak tersebut. Dia merasa sudah banyak hal baik yang telah dia dapatkan dari Allah SWT.
"Saya punya prinsip, dikasih titipan jadi anggota Polri, kita dapat titipan dari hal lain, kerja keras kita di daerah. Kemudian selanjutnya hidup cuma sekali, kita harus bermanfaat," katanya.
Aiptu Minanto menyatakan tindakan yang dilakukan merupakan bagian dari tugas sebagai anggota Polri.
"Tugas polisi bukan hanya penegak hukum bagi saya, tapi sebenarnya, tugas pokok polisi penegak hukum, pengayom, pelayan masyarakat, dan sebagai alat menjaga ketertiban masyarakat," katanya.
(aik/knv)