Brigadir Yasin Gotong Royong Bangun TPQ di Eks Lokasi Sabung Ayam di Comal

Kandidat Hoegeng Award 2024

Brigadir Yasin Gotong Royong Bangun TPQ di Eks Lokasi Sabung Ayam di Comal

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 16 Apr 2024 10:12 WIB
Brigadir Yasin Yahya saat mengajar di TPQ Al Bayan, Pemalang.
Brigadir Yasin Yahya saat mengajar di TPQ Al Bayan, Pemalang. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Brigadir Yasin Yahya menggerakkan warga Desa Sidorejo, Comal, Pemalang, Jawa Tengah, untuk membangun Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Al Bayan. Brigadir Yasin dan warga Sidorejo bergotong royong membangun lahan yang dulunya sering jadi tempat sabung ayam, menjadi tempat anak-anak mengaji.

Bhabinkamtibmas Desa Sidorejo Brigadir Yasin pun diusulkan menjadi kandidat Hoegeng Awards 2024. Guru di TPQ tersebut, Alip Sulaiman mengusulkan Brigadir Yasin untuk menjadi kandidat Hoegeng Awards 2024. Alip menulis terstimoni:

Brigadir Yasin ikut serta membantu pembangunan gedung TPQ Tahfidz Qur'an Al Bayan Sidorejo Comal, baik tenaga waktu maupun biaya serta menjadi pendidik/guru ngaji di TPQ Al Bayan mulai tahun 2020 sampai 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom menghubungi Alip untuk mendengarkan cerita mengenai Brigadir Yasin. Alip menyebutkan pada 2018, dia mengajar beberapa anak untuk mengaji di rumahnya selepas magrib.

Pada 2020, Brigadir Yasin datang membantu mengajar anak-anak. Dia menyempatkan waktu setelah berdinas untuk mengajar ngaji.

ADVERTISEMENT

"Selama mengajar beliau tidak mau dibayar, murni keikhlasan beliau, kebetulan beliau juga pintar di dalam agama," katanya.

Makin lama, murid yang mengaji makin banyak. Karena itu, perlu tempat lain yang cukup luas untuk menampung.

"Awalnya di rumah saya. Karena semakin lama makin banyak, kita bingung, nggak ada dana, beliau datang menawarkan bantuan, kita dan warga musyawarah, kita bangun," katanya.

Menurut Alip, Brigadir Yasin tidak menjadi donatur tunggal. Dia menggerakkan warga untuk gotong royong membantu membangun TPQ.

"Masyarakat gotong royong, biar masyarakat ikut memiliki. Warga paling (bantu) konsumsi, ada sedikit dana, atau apapun bentuk materialnya kita terima," katanya.

Menurut Alip, pembangunan dimulai pada 6 Maret, dan selesai pada 4 Mei 2021. Dalam proses pembangunan, disewa tiga tukang dan dibantu warga lain sehingga pengerjaan dilakukan oleh sekitar sembilan orang.

TPQ di Eks Lokasi Sabung Ayam

Alip menceritakan wilayah Desa Sidorejo awalnya bukan termasuk daerah yang masyarakatnya agamis. Di beberapa sudut desa masih ditemukan warga dan pemuda bermain judi dan minum minuman keras (miras).

Termasuk lokasi yang kini dijadikan TPQ, sebelumnya adalah lokasi tempat warga sabung ayam. Selain itu, saat malam hari, banyak ditemukan pemuda mabuk-mabukan di lokasi dekat kuburan itu.

"Itu kebun, biasa untuk sabung ayam, untuk mendem-mendem (mabuk) kalau malam," ujarnya.

Setelah itu, pemilik tanah mewakafkan tanah tersebut kepada pihak TPQ. Setelah dibangun TPQ, Alip menyebut sudah tidak ada lagi judi ditemukan di desa tersebut.

"Sekarang alhamdulillah banyak yang ngaji. (Judi) hilang sendiri," katanya.

Menggerakkan Warga Swadaya Membangun TPQ

detikcom menghubungi Brigadir Yasin untuk mengonfirmasi kegiatan mengajar dan membangun gedung TPQ. Menurutnya, Brigadir Yasin khawatir melihat anak-anak yang sering bermain gawai saat sekolah dirumahkan karena pandemi virus Corona (COVID-19).

"Di awal-awal tahun 2020, kan pandemi ya. Aktivitas dibatasi, anak-anak belajar di rumah. Saya melihat anak-anak itu banyak bermain ponsel, kemudian saya berinisiatif atau dengan warga mencoba membantu mengajar Al-Qur'an," katanya.

Brigadir Yasin mengaku pengetahuan agama yang didapat semasa dia sekolah di madrasah perlu disampaikan. Dia pun mengingat pesan-pesan dari gurunya terdahulu.

"Setidaknya saya berusaha mengamalkan, untuk bermanfaat bagi orang lain, karena guru-guru saya mengajarkan seperti itu, ilmu agama harus disampaikan," katanya.

Kemudian, dia tahu ada tanah yang diwakafkan untuk menjadi gedung TPQ. Dia mengumpulkan warga untuk swadaya membangun gedung TPQ tersebut.

"Alhamdulillah senang dan bangga pak, semua itu Allah SWT yang menggerakkan sehingga mereka dengan ikhlas membantu baik waktu, tenaga, dan biaya sesuai kemampuan masing-masing," katanya.

Menurut Brigadir Yasin, warga tergerak membantu pembangunan karena merasa memiliki. Kebanyakan murid yang mengaji di sana adalah anak dari penduduk Desa Sidorejo.

"Warga sekitar, mungkin merasa terbantu atau merasa ikut senang dibangun TPQ, yang diajar juga anak-anak mereka," katanya.

Adanya TPQ membuat makin banyak murid yang datang mengaji. Kini, terdapat empat pengajar ngaji di TPQ Al Bayan setiap habis magrib.

"Dulu sebelum jadi bangunan TPQ sekitar 30-an murid, setelah jadi bangunan sekitar 40 santri," katanya.

(aik/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads