Ada Dua Laporan Dugaan Pelecehan Terhadap Rektor Universitas Pancasila

Ada Dua Laporan Dugaan Pelecehan Terhadap Rektor Universitas Pancasila

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 26 Feb 2024 08:38 WIB
Polda Metro Jaya membuka layanan pemeriksaan kesehatan bagi personel pengamanan TPS hingga petugas KPPS dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. (dok. Polda Metro Jaya)
Jakarta -

Rektor Universitas Pancasila (UP) berinisial E dilaporkan terkait dugaan pelecehan seksual. Polisi menerima dua laporan yang sama terkait dugaan pelecehan seksual yang dilayangkan terhadap rektor E tersebut.

"Ada dua laporan yang sama, mengenai dugaan pelecehan seksual juga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi detikcom, Senin (26/2/2024).

Ade Ary merincikan, satu laporan atas nama pelapor inisial RZ. Laporan RZ soal dugaan pelecehan seksual ini dilayangkan pada 12 Januari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu lagi limpahan dari Bareskrim Polri atas nama pelapor inisial DF. Laporannya tanggal 29 Januari," imbuhnya.

Ade Ary mengatakan saat ini pihaknya masih memproses kedua laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dua-duanya masih dalam penyelidikan," tambahnya.

Rektor UP Diperiksa Hari Ini

Hari ini, polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap rektor E. Rektor E akan diminta klarifikasi terkait laporan dugaan pelecehan seksual yang dilayangkan oleh pelapor RZ.

"Iya jadwalnya hari ini," ujar Ade Ary.

Pemeriksaan dilaksanakan di gedung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya. ET akan diminta klarifikasi soal dugaan pelecehan yang dituduhkan kepadanya.

"Pemeriksaan dalam rangka penyelidikan terhadap laporan dugaan pelecehan," imbuhnya.

Lihat juga Video 'Diduga Lecehkan 5 Santriwati, Guru Ponpes di Mamuju Dipolisikan':

[Gambas:Video 20detik]

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Dugaan Pelecehan di Ruang Rektorat

Kuasa hukum korban RZ, Amanda Manthovani, menyebut dugaan pelecehan seksual terjadi pada Februari 2023. Dugaan pelecehan terjadi di ruangan rektor Universitas Pancasila.

"Pada Februari 2023, terlapor memanggil korban ke ruangan dalam rangka pekerjaan," kata Amanda kepada wartawan, Jumat (23/2/2024).

Dia menjelaskan, saat itu korban mendatangi ruangan terlapor. Namun, secara tiba-tiba, korban melakukan pelecehan terhadapnya.

Korban kemudian lapor ke atasannya, namun justru kena mutasi dan demosi. Hingga akhirnya korban lapor ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024.

Rektor Universitas Pancasila Bantah

Rektor Universitas Pancasila berinisial E dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual. Rektor tersebut membantah tuduhan pelecehan yang dilayangkan kepadanya.

"Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut," ujar kuasa hukum rektor, Raden Nanda Setiawan, dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (24/2/2024).

Raden menyampaikan setiap orang berhak untuk melapor. Namun, ia mengingatkan adanya konsekuensi hukum jika laporan tersebut fiktif.

"Namun, kembali lagi hak setiap orang bisa mengajukan laporan ke Kepolisian. Tapi, perlu kita ketahui laporan atas suatu peristiwa fiktif akan ada konsekuensi hukumnya," tuturnya.

Ia menilai laporan tersebut janggal. Terlebih pelaporan tersebut dilakukan di tengah pemilihan rektor baru.

"Terhadap isu hukum atas berita yang beredar tersebut kita harus menjunjung tinggi prinsip praduga tak bersalah (presumption of innocence), terlebih lagi isu pelecehan seksual yang terjadi 1 tahun lalu, terlalu janggal jika baru dilaporkan pada saat ini dalam proses pemilihan rektor baru," katanya.

Raden menyampaikan pihaknya menghormati proses hukum yang saat ini berjalan. Menurutnya, polisi bekerja secara profesional untuk membuktikan benar-tidaknya laporan tersebut.

"Saat ini kami sedang mengikuti proses atas laporan tersebut. Kita percayakan kepada pihak Kepolisian untuk memproses secara profesional," tuturnya.

Lihat juga Video 'Diduga Lecehkan 5 Santriwati, Guru Ponpes di Mamuju Dipolisikan':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads