5 Fakta Kakek Cabuli 3 Bocah di Jaktim Dijerat Jadi Tersangka

5 Fakta Kakek Cabuli 3 Bocah di Jaktim Dijerat Jadi Tersangka

Tina Susilawati - detikNews
Rabu, 31 Jan 2024 06:39 WIB
Polisi merilis kakek di Matraman, Jakarta Timur yang mencabuli 3 bocah.
Foto: Polisi merilis kakek di Matraman, Jakarta Timur yang mencabuli 3 bocah. (Tina Susilawati/detikcom)
Jakarta -

Seorang kakek di Matraman, Jakarta Timur, menjadi sasaran amukan warga. Kakek berinisial S itu mendapatkan bogem mentah usai diduga mencabuli anak di bawah umur.

Tak tanggung-tanggung, pria berusia 61 tahun ini mencabuli 3 anak sekaligus. Ketiga korban itu masih berusia 6 dan 11 tahun.

Video kakek yang melakukan pencabulan terhadap bocah itu viral di media sosial. Keluarga korban emosional hingga memukuli pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lihat nih adek gue. Nggak punya malu g*****k," kata warga.

"Lihat mukanya," teriak wanita sambil menangis histeris.

ADVERTISEMENT

Warga kemudian menginterogasi pelaku. Pelaku mengaku khilaf.

"Iya saya khilaf. Saya terus terang nggak kontrol, saya kebingungan. Saya ngaku, cuma saya nggak tahu kenapa begitu," kata pelaku tersebut.

Selanjutnya kakek S ditangkap polisi. Berikut fakta-fakta perbuatan cabul kakek S yang dirangkum detikcom, Rabu (31/1/2024).

Pelaku Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Polres Metro Jakarta Timur bergerak menelusuri video viral tersebut. Kakek S kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan tersangka S dijerat dengan Pasal 76e juncto Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2017 atas Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Yang diancam hukuman penjara 5 sampai dengan 15 tahun," kata Kombes Nicolas dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa (30/1).

S kini ditahan di Mapolres Metro Jakarta Timur untuk penyidikan lebih lanjut.

"Sementara ini, S sudah ditahan oleh pihak penyidik," katanya.

Tiga Anak Dicabuli Satu Per Satu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan pihaknya bergerak setelah mengetahui adanya video viral kakek S yang mencabuli anak-anak di wilayah Jakarta Timur. Ada 3 anak yang diduga menjadi korban, yakni AF (6), FS (11), dan AZ (6).

"Awalnya mereka bertiga memetik kembang atau bunga yang ada di pekarangan rumah tersangka. Selanjutnya tersangka menggendong yang pertama adalah untuk selanjutnya dibawa ke teras rumah daripada tersangka S," kata Nicolas.

Korban tersebut kemudian dicabuli oleh tersangka S di dalam rumahnya. Selesai melakukan pencabulan kepada korban pertama, S juga mencabuli korban kedua dan ketiga secara bergantian.

Baca selanjutnya: modus petik kembang.....

Simak juga Video: Modus Kiai Gresik Cabuli Santriwati: Minta Pijat-Bacakan Kitab

[Gambas:Video 20detik]



Modus Petik Kembang

Setelah mencabuli ketiga korban, kakek S kemudian mengizinkan para korban untuk pulang. Sebelum korban pulang, kakek S meminta ketiga anak itu datang kembali ke rumahnya dengan alasan 'petik kembang'.

"Selanjutnya pelaku mengizinkan mereka--atas permintaan salah satu korban untuk pulang--pelaku mengizinkan korban untuk pulang dengan janjian bahwa 'besok datang lagi ya untuk melakukan memetik bunga'," kata Nicolas.


Kakek S Lulusan S2

Polisi mengungkap sosok kakek S tersangka pencabulan. Kakek S ternyata merupakan lulusan S2.

"Adanya perbuatan cabul oleh seorang laki-laki berinisial S, seorang sarjana ekonomi dan magister manajemen," ucap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (30/1).

Dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Timur, kakek S juga mengaku dirinya adalah lulusan S2. Namun, dia sudah lama menganggur.

"Jadi 2021 sudah pensiun dari perusahaan swasta. 2021 sampai sekarang pengangguran. Nggak punya uang, kehidupan saya ditanggung sama adik saya," ucap S.

S mengaku stres karena tidak bisa mencari uang. Dia mengaku sampai linglung karena memikirkan nasibnya.

"Karena stres, banyak malu gitu ya, udah tua, berpendidikan tapi kok cari uang aja nggak bisa gitu. Terus banyak kepikiran sampai linglung itu, setiap hari stres kadang malam aja kalau tidur kalau belum denger azan nggak bisa tidur saya, Pak," jelasnya.

Saat ditanya mengapa dirinya tertarik kepada anak-anak, ia mengaku hal itu didasari rasa sayangnya.

"Ya sayang ya Pak ya. Sayang," katanya.

Baca selanjutnya: pengakuan kakek S....

Kakek S Bantah Cabuli 3 Bocah


S menjelaskan kronologi kejadian versinya. Ia mengaku menggendong para korban yang datang ke pekarangan rumahnya untuk memetik bunga.

"Saya pikir itu tuh kan orang ngambil bunga di atas itu, saya angkat pakai tangan kiri, kedua tangannya, terus lepas itu kena mungkin, kena tangan kanan gitu, pas turunin nyenggol kali gitu. Cuma nggak tahu juga tuh saya juga nggak ngerti bisa begitu ya," kata S.

Kini, pelaku mengaku menyesal atas perbuatannya. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat setelah menyebabkan kegaduhan yang ada.

"Terus saya juga pingin ini pengin bicara itu kemarin kan ada orang bilang kobel-kobel gitu apaan saya baru tahu kata kobel-kobel tuh di sini dan itu saya mengatakan saya tidak melakukan saya tidak melakukan kobel-kobel itu," ujarnya.

Pria berinisial S ditahan polisi setelah diduga mencabuli 3 bocah di bawah umur di Matraman, Jakarta Timur. Kakek berusia 61 tahun itu meminta maaf.

"Saya terus terang aja minta maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan-kegaduhan yang terjadi atau mungkin karena informasi yang simpang siur juga masyarakat menjadi begitu," kata S.

S mengaku menyesal. Dia pun meminta untuk tinggal sendirian.

"Saya penyesalan sangat dalam dari kegaduhan aja saya sangat menyesal banget dan kalau bisa saya tinggal sendirian di mana yang nggak ada orang. Saya sangat menyesal," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads