Pilu Awan Tutup Usia gegara Tengkorak Patah Usai Dibanting Ayah

Pilu Awan Tutup Usia gegara Tengkorak Patah Usai Dibanting Ayah

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Des 2023 08:01 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan kepada anak (Foto: Getty Images/Imgorthand)
Jakarta -

Seorang ayah bernama Usman (41) di Penajringan, Jakarta Utara tega menganiaya anak kandungnya sendiri. Korban bernama Awan (10) tewas usai dibanting oleh sang ayah ke tanah.

Aman mengalami tengkorak patah hingga gegar otak karena perbuatan keji ayahnya itu. Usman disebut emosional karena anaknya melakukan kesalahan.

Peristiwa memilukan itu terjadi di kawasan Muara Baru RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12). Kejadian itu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah Jadi Tersangka

Usman diamankan polisi seusai menganiaya anaknya hingga tewas itu. Usman kini ditetapkan sebagai tersangka.

"Ya, jadi tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).

ADVERTISEMENT

Usman dijerat Undang-Undang terkait Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Pasal 44 ayat 3 yang menyebabkan kematian dan Undang-Undang Perlindungan Anak. U sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara.

"Terhadap Tersangka sudah kita lakukan penahanan, lalu dilakukan proses penyidikan lebih lanjut. Ancaman hukumnya 15 tahun," ujarnya.

Awan Tewas dengan Tengkorak Patah

Polisi mengungkap penyebab kematian bocah Awan setelah dibanting ayahnya, Usman. Polisi menyebutkan tengkorak korban patah hingga jaringan otak rusak karena dibanting ayahnya ke tanah.

"Penyebab kematiannya adalah akibat kekerasan tumpul pada dahi kiri yang mematahkan tulang tengkorak serta mengakibatkan pendarahan dan kerusakan jaringan otak," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Jumat (15/12).

Selain itu, kata Gidion, wajah korban terluka. Tangan dan kaki korban juga mengalami cedera akibat perlakuan keji ayah kandungnya sendiri.

"Kemudian ada luka terbuka di bagian wajah, lalu ada luka pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Jadi, posisi pada saat dibanting, tangan kemudian kaki mengalami cedera dari luka tumpul. Kemudian, yang menyebabkan kematian adalah pada tengkorak yang mengakibatkan rusaknya jaringan," jelas Gidion.


Baca di halaman selanjutnya: penyebab ayah banting anak.....

Simak Video: Top 5: Rinoa Cabut Laporan Penganiayaan Leon hingga Covid-19 di DKI Ngegas Lagi

[Gambas:Video 20detik]




Ayah Disebut Emosional Sesaat

Polisi masih menyelidiki kasus Usman yang tega membanting anaknya sendiri, Awan (10) di Penjaringan, Jakarta Utara. Belum diketahui penyebab si ayah tega melakukan aksi keji itu, tapi polisi menduga pelaku dalam kondisi emosional akut.

"Mungkin pada kondisi emosional yang akut ya. Kami mendalami lagi apa latar belakang persoalan yang sebelum peristiwa terjadi," kata Gidion.

Kesaksian Warga

Peristiwa yang menggegerkan warga itu terjadi di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (13/12/2023) siang. Warga tak menyangka ayah Awan, Usman akan setega itu membanting anaknya hingga tewas.

"Awan sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, enggak menyangka ibu-ibu pas itu lihat dia dibanting," kata pengurus RT 02 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Abdul Rahman, dilansir Antara, Kamis (14/12).

Abdul mengatakan perbuatan kejam U terekam kamera pengawas CCTV sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah itu, korban langsung dibawa oleh ayah kandungnya ke rumah sakit lantaran Awan tidak sadarkan diri.

Warga tidak mengetahui keberadaan ibu Awan yang berinisial H saat terjadinya peristiwa tersebut. Diduga H sedang ke luar rumah.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads