COP28 Dubai

Secercah Harapan dari Pertemuan Awal COP28 Dubai

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 18:07 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya di sela konferensi pers di Paviliun Indonesia di arena COP28 Dubai (Elvan Dany Sutrisno/detikcom)
Jakarta -

Ada kabar baik dari arena konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP28) yang digelar di Dubai. Pembicaraan awal berlangsung cukup baik bagi negara-negara berkembang, yang jadi tulang punggung penjaga perubahan iklim.

"Kemarin sudah mendengarkan presentasi-presentasi dari tiap-tiap grup dan masing masing merefleksikan harapannya masing-masing," kata Dirjen PPI KLHK, Laksmi Dhewanthi, dalam konferensi pers di Paviliun Indonesia di arena COP28 Dubai, Jumat (1/13/2023).

"Kuba sebagai Ketua G77 plus China menyampaikan pentingnya pendanaan untuk lost and damage dan mengimbau negara-negara maju untuk meningkatkan secara drastis kontribusi terhadap lost and damage fund dan juga pendanaan untuk adaptasi. Dan juga judge transition harus menjadi elemen utama yang menjadi penjaga tiga pilar utama ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup," tambahnya.

Ami, demikian disapa, menuturkan kemarin juga di dalam pembukaan, Presidensi COP28 juga sudah memerintahkan agar konsultasi segera dimulai agar semua bisa berjalan secara paralel.

"Alhamdulillah, kemarin pada saat pembukaan itu report dari transitional committee sudah diterima untuk founding arrangement-nya. Sangat menggembirakan bahwa transitional committee sudah bekerja dan hasilnya bisa di-adopt," bebernya sembari tersenyum.

Dia mengatakan, sejumlah negara sudah menyampaikan komitmen awal terkait dukungan kontribusi terhadap iklim.

"Seperti UEA menyebut USD 100 juta, Jerman juga USD 100 juta, UK menyebut 60 juta ton, sementara Amerika menyebut USD 17,5 juta, namun masih menunggu persetujuan Kongres. EU menyebut USD 225 juta. Dan ini disambut gembira oleh negara-negara berkembang," paparnya.

"Sekarang kita kawal bagaimana hasil ini bisa direalisasikan. Kalau dari Indonesia, pendanaan itu harus harus predictable dan bisa diakses," pungkasnya.




(van/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork