Walkot: Hanya 1 dari 17 RW Tolak Puskesmas Dibangun di RTH Kayu Putih

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 29 Nov 2023 13:46 WIB
Wali Kota Jakarta Timur (Walkot Jaktim) M Anwar (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta -

Wali Kota Jakarta Timur (Walkot Jaktim) M Anwar menyebutkan rencana alih fungsi lahan ruang terbuka hijau (RTH) Kayu Putih menjadi puskesmas mendapat dukungan mayoritas warga. Anwar mengatakan, dari 17 RW di Kayu Putih, hanya warga di RW 01 yang menolak rencana tersebut.

"Jangan memaksakan kehendak untuk orang lain, akhirnya nggak setuju, nggak setuju semua, ya nggak bisa gitu dong. Sekarang kita random aja coba kita acak, ada 17 RW, 16 setuju, satu (RW) nggak," kata Anwar saat ditemui di Hutan Kota PT JIEP Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur (29/11/2023).

Anwar mengakui pihaknya berencana membangun puskesmas di wilayah RW 03. Namun, karena mempertimbangkan keterbatasan akses, pihaknya memutuskan memindahkan lokasi ke wilayah RW 01.

"RW 01 keberatan tidak mengizinkan dengan alasan RTH dan sebagainya. Saya bilang Anda baca Pergub 31 yang baru, RTH ketika dibutuhkan oleh masyarakat umum boleh dibangun sampai 80 persen. Makanya baca dulu, baru kita bicarakan. Awalnya di RW 03, memang aksesnya macet, kita pindahkan ke sana," jelasnya.

Anwar menyampaikan, pihaknya membuka ruang musyawarah. Anwar berharap warga bisa memberikan alternatif lokasi pembangunan puskesmas di sekitar Kayu Putih jika lokasi saat ini mendapat penolakan.

"Saya bilang silakan kalau ada solusi lain saya siap. Mana tempat lokasinya? Kalau jauh dari warga ya jangan, nanti nyeberang, akhirnya dia ketabrak, jadi masalah lagi. Karena puskesmas dibutuhkan di lokasi Kelurahan Kayu Putih tadi. Meskipun kawasannya elite tapi kan menengah ke bawah juga yang butuh puskesmas juga banyak, kan kasihan," ucapnya.

Anwar menganggap wajar apabila perencanaan pembangunan mendapat penolakan sejumlah pihak. Namun pihaknya memiliki pertimbangan tersendiri memilih RTH Tanah Mas di RW 01 sebagai lokasi puskesmas, salah satunya terkait keterjangkauan warga.

Dia juga memastikan tahapan sosialisasi telah dilakukan jauh-jauh hari.

"Setiap pembangunan pasti ada yang pro ada yang kontra, kita lihat sejauh mana dan kita ada kajian. Kajiannya kita lihat representatif atau nggak untuk kesehatan, jarak dari rumah warga ke situ kira-kira jauh apa tidak, kan gitu," terangnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(taa/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork