Institut Pertanian Bogor (IPB) University berencana membangun kampus di Malaysia. Pembukaan kampus di Malaysia merupakan inisiatif dari IPB karena melihat kebutuhan dokter hewan di negeri jiran sangat banyak.
"Kita lagi menginisiasi buka di Malaysia buat dokter hewan karena kebutuhannya luar biasa," kata Rektor IPB, Arif Satria, kepada wartawan seusai acara pembukaan reuni akbar alumni 60 Tahun IPB University di gedung International Convention Center (ICC), Sentul Bogor Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023).
Dia menuturkan saat ini pihaknya membuka kelas khusus bagi warga Malaysia. Dia mengatakan banyak warga Malaysia yang mengenyam bangku kuliah di IPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IPB ada kelas khusus buat orang Malaysia di Bogor. Orang Malaysia kuliah di kedokteran hewan IPB banyak banget," ucap dia.
Airf pun berbangga menyampaikan banyak warga Malaysia yang merupakan alumnus IPB dan kini menjadi pejabat di Malaysia. Bahkan, sambung Arif, ada yang menjadi wakil menteri.
"Kebetulan banyak alumni IPB jadi pejabat penting di Malaysia, ada wakil menteri," ujar Arif.
Arif menjelaskan IPB ke depannya tak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. "Jadi kita akan buka di sana biar IPB bisa menebar tidak hanya untuk Indonesia tapi dunia," lanjutnya.
Arif berharap IPB dapat menjadi Perguruan Tinggi Negeri Indonesia pertama yang membuka di luar negeri. Saat ini pihaknya pun sudah berbicara dan disetujui oleh pemerintahan Malaysia untuk membuka kampus tersebut.
"Kita berharap bisa menjadi kampus PTN pertama di luar negeri. Kita lagi proses dengan pemerintah Malaysia karena kita sudah bicara sama wakil menteri (Malaysia) soal itu," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Yuk Kenalan sama "Madsaz", Aplikasi yang Bisa Nge-translate Suara Tangisan Bayi!':
Pembukaan perguruan tinggi itu, lanjut Arif, direncanakan mulai 2025. Ia berharap Indonesia tidak hanya dianggap sebagai pasar bisnis, tetapi juga sumber pendidikan.
"2025 semoga. Soal pembangunan bisa sewa, itu urusan nanti, tapi yang penting ini jadi bagian kita menunjukkan bahwa Indonesia bukan cuma pasar bisnis pendidikan tapi sumber pendidikan," ucapnya.
"Sumber pengetahuan yang bisa mewarnai dunia. Selama ini kita menganggap selalu diserbu kampus-kampus asing, saatnya kita menyerbu kampus-kampus asing," pungkasnya.
(bel/aud)