Rektor IPB Sebut RPJPN 2025-2045 Belum Fokus pada Agromaritim

Rektor IPB Sebut RPJPN 2025-2045 Belum Fokus pada Agromaritim

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Sabtu, 25 Nov 2023 16:50 WIB
Rektor IPB University, Arief Satria (Brigitta Belia PS/detikcom)
Foto: Rektor IPB University, Arief Satria (Brigitta Belia PS/detikcom)
Jakarta -

Rektor IPB University Arief Satria mengatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang sedang dirancang oleh DPR RI belum memenuhi fokusnya pada agromaritim. Menurutnya, dalam rancangan jangka panjang tersebut, belum terlihat fokus pembangunan Indonesia 2045.

"Sekarang kan lagi berjalan di DPR. Ini yang perlu ditegaskan dan saya melihat di dokumen itu belum (fokus). Di dokumen perencanaan jangka panjang 2045 itu belum menegaskan fokus pembangunan kita seperti apa," kata Arief pada wartawan di gedung International Convention Center (ICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023).

"Jika yang terjadi sekarang indonesia hanya menjadi tempat pabrik tanpa ada strategi yang berkualitas, maka yang kaya- kaya yang miskin-miskin. Kita tidak ingin terjadi itu di 2045," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief mengatakan saat ini DPR RI tengah merumuskan rencana jangka panjang soal agromaritim. Ia berharap agar Pemerintah dapat tegas dan fokus dalam merancang itu.

"Oleh karena itu saya berharap bahwa rencana jangka panjang Indonesia yang sekarang sedang dirumuskan DPR itu memuaskan sampai 2045. Dan itu hanya bisa terjadi kalau pemerintah tegas, fokus," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Arief mengakui pembangunan dikerjakan menyeluruh oleh Pemerintah. Namun menurutnya Pemerintah harus fokus pada agromaritim, yang memiliki potensi menjadi Indonesia bangsa yang kuat.

"Karena memang selama ini kan dikerjakan semuanya, nggak apa. Tapi kalau nggak fokus, kita akan ketinggalan semuanya. Fokus pada agromaritim, ini akan menjadi kekuatan kita di masa depan," tutur dia.

Selain itu, ia pun berharap industrialisasi agromaritim dapat berkembang di Indonesia. "Jadi Indonesia jangan hanya menjadi tempat pabrik, tanpa ada kaitannya dengan masyarakat. Industri yang berhasil adalah industri yang melibatkan banyak masyarakat," ungkapnya.

"Kalau Industri yang dibangun tanpa masyarakat, yang terjadi adalah ketimpangan," lanjut dia.

Arief menjelaskan Indonesia memiliki target empat besar di dunia pada 2045 dengan pengembangannya di industrialisasi agromaritim. Dia meyakini tanpa melibatkan masyarakat, pertumbuhan industri tak memiliki kualitas.

"Jadi oleh karena itu kita harus terus mendorong gagasan agro industrialisasi berbasis agromaritim agar pertumbuhan yang terjadi adalah pertumbuhan yang berkualitas," ujarnya.

"Kita memiliki target nomor 4 di dunia tahun 2045 dengan pertumbuhan 61,7 persen. Tanpa adanya partisipasi masyarakat maka pertumbuhan tidak akan berkualitas," imbuh dia.

Arief berpendapat partisipasi masyarakat akan menciptakan pertumbuhan yang berkualitas. Jika sudah bertumbuh dengan kualitas, tambah dia, impian Indonesia di 2045 akan tercapai.

"Tapi dengan partisipasi masyarakat yang luas, maka pertumbuhan akan berkualitas. Kalau berkualitas mimpi kita akan tercapai. Oleh karena itu pemerintah harus tegas soal agromaritim menjadi lokomotif pembangunan," pungkasnya.

(bel/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads