Pemerintah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hamas di Gaza, Palestina selama empat hari. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan 50 dari 240 sandera di Jalur Gaza.
Lantas, apa itu gencatan senjata? Apa tujuan dari gencatan senjata? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Gencatan Senjata?
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata adalah penghentian tembak menembak (tentang perang). Dalam bahasa Inggris, istilah gencatan senjata disebut sebagai ceasefire.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun menurut Ensiklopedia Britannica, gencatan senjata adalah kesepakatan untuk menghentikan perang dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat dibuat kesepakatan permanen untuk mengakhiri perang. Masing-masing negara mengirimkan perwakilannya untuk merundingkan gencatan senjata.
Kemudian, menurut Kamus Cambridge, gencatan senjata adalah sebuah kesepakatan yang biasanya digunakan antara dua pihak untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan terjadinya diskusi mengenai perdamaian.
Jenis-jenis Gencatan Senjata
Menurut situs UN Peacemaker, gencatan senjata terbagi menjadi beberapa jenis, yakni yang berhubungan dengan konteks proses perdamaian, fokus dari gencatan senjata itu, dan jumlah pihak-pihak yang terlibat. Berikut penjelasannya.
1. Gencatan senjata dalam konteks proses perdamaian
- Preliminary Ceasefires
Preliminary ceasefires adalah gencatan senjata tahap awal yang dapat terjadi saat sebelum, sesudah, atau ketika berlangsungnya proses perdamaian secara formal antara kedua belah pihak.
Umumnya, gencatan senjata awal bertujuan untuk mengurangi kekerasan, mencegah krisis kemanusiaan, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif, melakukan perundingan antara kedua belah pihak, serta menjadi jalan awal untuk menghentikan peperangan.
- Definitive ceasefires
Definitive ceasefires adalah gencatan senjata permanen yang berhasil disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam kasus ini, pihak yang berkonflik telah melalui proses perundingan bersama untuk menghentikan perang, lalu keduanya sepakat untuk berdamai.
Definitive ceasefires tak harus diawali dengan preliminary ceasefires. Jika kedua belah pihak ingin menyudahi konflik, maka bisa langsung gencatan senjata permanen dan perang pun berakhir.
2. Gencatan senjata dengan fokus tertentu
- Humanitarian pauses
Humanitarian pauses adalah gencatan senjata yang dilakukan untuk tujuan kemanusiaan. Biasanya, jenis gencatan senjata ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk wilayah geografis spesifik yang menjadi tempat aktivitas manusia.
- Geographical ceasefires
Geographical ceasefires adalah gencatan senjata yang bersifat terbatas ke area fisik, seperti kota kecil atau kota besar, suatu wilayah, negara bagian, hingga provinsi. Geographical ceasefires dilakukan untuk melindungi populasi tertentu.
Baca juga: Hamas Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza |
3. Gencatan senjata berdasarkan pihak-pihak yang terlibat
- Temporary ceasefires
Temporary ceasefires adalah gencatan senjata sementara yang dilakukan untuk waktu terbatas, di mana para pihak yang terlibat menyetujui kesepakatan tertentu. Perjanjian ini dapat meningkatkan kepercayaan di antara para pihak untuk
merundingkan gencatan senjata yang lebih luas.
- Unilateral ceasefires
Unilateral ceasefires adalah gencatan senjata yang dinyatakan oleh satu pihak yang berkonflik dan bukan sebagai hasil negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Gencatan senjata semacam itu mungkin bersifat terbuka atau berlaku untuk jangka waktu tertentu, dengan ketentuan perpanjangan oleh satu pihak.
- Bilateral ceasefires
Bilateral ceasefires adalah gencatan senjata yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Gencatan senjata ini bisa berupa tindakan awal atau bersifat permanen (sudah pasti).
- Multilateral ceasefires
Multilateral ceasefires adalah gencatan senjata yang disepakati oleh tiga atau lebih pihak yang terlibat konflik. Gencatan senjata ini juga bisa berupa tindakan awal atau bersifat permanen (sudah pasti).
Simak Video 'Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Hamas Selama 4 Hari!':