Polisi Bakal Cek Kejiwaan Pria Tangerang yang Hina Pendukung Palestina

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2023 15:47 WIB
Foto: Pria Tangerang viral karena dukung Israel dan sebut pendukung Palestina 'tak ada otak' diamankan polisi. (dok.Istimewa)
Tangerang -

Polisi mengamankan Arif Andriawan pria asal Rajeg, Kabupaten Tangerang yang membuat video menyebut pendukung Palestina dengan sebutan tidak ada otak. Polisi bakal memeriksa kejiwaan Arief.

"Rencana memang iya dites, nanti yang bisa menjawab itu dari dokter kejiwaannya. Kalau kami nggak bisa," kata Kapolsek Rajeg Iptu Hajaji saat dihubungi, Sabtu (4/11/2023).

Hajaji mengatakan tes perlu dilakukan untuk mengetahui kejiwaan lantaran Arif melantur saat ditanya oleh penyidik terkait pembuatan video tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap Arif.

"Memang dia kalau ditanya bahasanya nggak nyambung. 'Saya mau membuat kapal helikopter yang nyelam mau ke sana' katanya. mau nemuin presiden nya secara langsung mau mempersatukan biar perang terus katanya," ujarnya.

Video Arif tersebut tersebar di media sosial. Dalam video yang tersebar seperti dilihat detikcom, Sabtu (4/11/2023) tampak pria tersebut terduduk di sebuah ruangan. Pria tersebut dengan tegas mendukung Israel dan menghina para pendukung Palestina.

"Kalau Israel sama Palestina, saya dukung Israel. Kalau para pendukung Israel itu pasti otaknya ada, kalau pendukung Palestina otaknya nggak ada. Palestina bukan kekurangan uang tapi kekurangan keadilan," kata pria tersebut.

Arif Minta Maaf

Arif Andriawan, pria asal Rajeg, Kabupaten Tangerang, diamankan polisi setelah menyatakan dukungannya kepada Israel dan menyebut pendukung Palestina 'tidak ada otak'. Arif kemudian meminta maaf.

"Tujuan saya bikin video ini buat klarifikasi permohonan maaf atas dasar video viral yang terjadi di Facebook dikarenakan saya mendukung Israel," kata Arief dalam video yang diterima detikcom, Sabtu (4/11/2023).

Arif mengaku tujuannya membuat video tersebut untuk menyatukan kedua negara agar tidak berlarut dalam peperangan. Hanya, ucapannya di media sosial tak sesuai dengan pengakuannya itu. Dia pun meminta maaf videonya tersebut membuat gaduh masyarakat.

"Tujuan saya baik, cuma satu ingin menyatukan kedua negara agar tidak perang. Mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.




(wnv/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork