Mendes PDTT: Program Dana Desa Wujud Nyata Pembangunan dari Pinggiran

Muhammad Sulthon - detikNews
Selasa, 17 Okt 2023 16:44 WIB
Foto: Dok. Kemendes PDTT
Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) mengatakan dana desa yang digelontorkan pemerintah Indonesia secara langsung ke desa sejak 2015 bertransformasi secara cepat dalam meningkatkan status desa. Hal ini ia sampaikan saat kunjungan ke Universitas Peking, Beijing, China, Senin (16/10/2023).

Diketahui, jumlah desa mandiri terus mengalami peningkatan, sehingga salah satu kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut merupakan faktor penting yang memberikan manfaat besar untuk menumbuhkan ekonomi, termasuk saat terjadi pandemi.

"Program Dana Desa ini adalah wujud nyata dari pembangunan yang dimulai dari pinggiran, memberikan peluang dan dukungan finansial langsung kepada masyarakat desa untuk mengembangkan inisiatif mereka sendiri. Kami percaya bahwa percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan," ujar Gus Halim dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10/2023).

Lebih lanjut, Gus Halim juga menjelaskan program, tugas, dan fungsi Kemendes PDTT dalam mengawal pembangunan nasional dari desa yang ruang lingkupnya meliputi daerah tertinggal hingga pada wilayah perbatasan. Di antaranya dengan merealisasikan pembangunan berkelanjutan yang berpedoman pada SDGs global yang dilokalkan melalui SDGs Desa.

"Selain tanggung jawab terhadap pembangunan desa, Kementerian (Kemendes PDTT) juga memiliki tugas yang bersifat kawasan, seperti pengelolaan wilayah perbatasan, dan berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan jumlah penduduk melalui program transmigrasi. Semua ini adalah langkah-langkah nyata menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh negeri," ungkapnya.

Pernyataan Gus Halim ini disambut positif oleh Wakil Rektor Universitas Peking Wang Bao yang berharap dapat terus berkolaborasi dengan Indonesia melalui delegasi yang dikirim untuk mempelajari lebih dalam terkait semua proses pembangunan desa.

"Sangat disayangkan bahwa pandemi menghentikan perjalanan fisik, tetapi kami berharap dapat kembali mengirim delegasi kami ke Indonesia dan memperdalam kerja sama bilateral. Kami sangat berharap dapat bertemu dengan Menteri Desa untuk mendiskusikan peluang kolaborasi yang lebih lanjut," terang Wang Bao.

Sebagai informasi, Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang membentuk hubungan diplomatik dengan China. Hubungan bilateral antar-keduanya telah terjalin sejak 13 April 1950.

Salah satu bentuk kerja sama tersebut dilaksanakan dengan adanya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Indonesia dengan Universitas Peking yang menjadi landasan kokohnya kerja sama. Saat ini sebanyak 26 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Peking, jumlah ini diperakirkan terus mengalami peningkatan.

Hadir dalam dialog ilimah tersebut yakni Wakil Kepala Institut Ilmu Sosial, Mr Zhai Kun dan dimoderatori oleh Ketua Jurusan, Ms Kong Tao, dosen Bahasa Indonesia Mr Xie Kankan dan juga Mr Liu Jinping perwakilan dari Administration and Management Institution of Ministry of Agriculture and Rural Affairs (MARA), serta para mahasiswa dari jurusan Bahasa Indonesia dan Hubungan Internasional.




(akd/akd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork