Komentar Warga River Valley Bogor soal Viral Wanita Hadang Truk Sampah

Komentar Warga River Valley Bogor soal Viral Wanita Hadang Truk Sampah

M Sholihin - detikNews
Selasa, 10 Okt 2023 16:34 WIB
Jakarta -

Aksi wanita menghadang truk sampah masuk perumahan dengan narasi buntut kekalahan pemilihan ketua RT viral di media sosial. Warga perumahan River Valley menanggapi itu dengan beragam.

detikcom sempat menemui pihak-pihak yang ada dalam video viral di Perumahan River Valley Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, pada Selasa (10/10/2023). Hasil penelusuran, ada dua versi keterangan warga yang menjelaskan sebab pengadangan truk sampah masuk perumahan.

Warga Blok A Perumahan River Valley 1 Diah Wulandari menyebutkan, pengadangan terjadi pada Selasa (3/10) pagi. Hari itu, merupakan hari pertama operasional truk sampah dari DLH Kabupaten Bogor masuk ke perumahan untuk angkut sampah warga. Sebelumnya, sampah diangkut menggunakan pikap dan dibawa ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasir Ulin, Bogor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Lokasi penghadangan truk) Itu posisinya sudah di dalam perumahan, dekat gang menuju blok ke rumah dia (wanita viral menghadang truk). Di Blok B," kata Diah ditemui di perumahan, Selasa (10/10/2023).

Untuk diketahui, Diah merupakan salah satu pengurus RT bidang kebersihan di perumahan River Valley Bogor. Diah juga yang merekam aksi wanita menghadang truk sampah. Namun ia dengan tegas membantah mengunggah dan memviralkan video tersebut di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Awalnya saya di rumah, kemudian dilaporin sama Pak Agus, karena saya kan pengurus bagian kebersihan di sini. Laporannya 'Bu, saya nggak bisa lewat, (alasannya) dihadang'. Saya langsung ke lapangan (lokasi hadang truk)," imbuhnya.

"Iya (sempat adu mulut). Alasan dia itu, jalannya takut rusak, takut bau, itu aja sih. Kemarin itu," imbuhnya

Diah menyebutkan wanita yang belakangan diketahui berinisial R itu merupakan warga Blok B Perum River Valley 1 yang menolak bergabung dengan kepengurusan RT terpilih. R juga menolak sampah di rumahnya dikelola oleh pengurus yang sah.

"Nah, kalau yang penolakan itu dari pihak sana. Jadi mereka menolak sampahnya kita kelola, kita angkut. Memang sejak awal ketika masih pakai pikap, mereka itu sewa pikap sendiri untuk angkut sampah mereka," ungkap Diah.

Sementara warga lainnya bernama Iman mengatakan pengadangan truk sampah sempat dilakukan menggunakan mobil di depan rumah milik R. Hingga berujung adu mulut dan nyaris terjadi adu jotos.

"Iya dihalangin pakai mobil juga, sempat ramai juga itu kan. Cuma dorong-dorongan saja sih," kata Iman.

"Setelah itu, hari Jumat kita demo di depan kediamannya, sekalian kita kawal truk sampah, khawatir dihadang lagi. Maksud kita demo mau klarifikasi, sekaligus mau menasehati supaya tidak mengulangi sikap-sikap arogansi begitu," imbuhnya.

Iman mengatakan peristiwa tersebut terjadi di tengah konflik imbas pemilihan ketua RT.

"Jadi kalau boleh saya runut ke belakang, konflik berkepanjangan di River Valley itu merupakan buntut dari pemilihan RT yang dilakukan di Januari 2023. Dia (wanita berinisial R) itu salah satu kontestan, ada dua kontestan, nah dia kontestan yang kalah. Setelah pil-RT selesai, kegaduhan dimulai," kata Iman.

Iman menyebutkan pihak R tidak setuju jika keberadaan RT 01 RW 08 dihapus dan diganti menjadi RT 04 RW 04.

"Jadi ceritanya, jauh sebelum ada pemilihan RT, ada namanya RT 01/08, artinya perumahan River Valey ini ada RW tersendiri. Hanya saja belakangan Kades (kepala desa) mungkin menggali data data, ternyata status RW disini tidak sesuai perundangan, tidak sesuai Perbup dan Perdes. Akhirnya kan pemdes berhak membuat dan menghapus kepengurusan RW," kata Iman.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tetangga R Bantah Soal Pemilihan RT

detikcom sempat mendatangi kediaman R di Blok B Perumahan River Valley untuk melakukan konfirmasi. Akan tetapi, melalui pembantunya ia menyampaikan tidak bisa ditemui karena sibuk bekerja.

Sementara itu, warga Blok B berinisial MR menolak jika R disebut menghadang truk sampah lantaran kalah pemilihan ketua RT. Menurutnya, penghadangan dilakukan karena tidak ada informasi siapa yang bertanggungjawab atas truk tersebut.

"Sebetulnya bukan sekedar menghadang truk, karena hari itu belum ada informasi siapa yang bertanggung jawab kalau ada tetesan air sampah dan bikin bau, kemudian kalau jalan rusak. Kan intinya kita sedang pisah RT di blok sini beda sama blok sana," kata RO ditemui terpisah.

RO mengatakan wanita R sempat bersedia masuk kepengurusan RT meskipun kalah dalam pemilihan. Namun R keluar karena status administrasi berubah dari RT 01 RW 08 menjadi RT 04 RW 04.

"Jadi ini sebenernya bukan karena kalah pemilihan RT. Kita ajak kita di sini untuk (berpikir) maju. Kalau kecewa karena kalah, ibu R ini sempat masuk kok ke pengurusan, legowo, bersedia bergabung," kata RO.

"Tapi kemudian mengundurkan diri karena keberadaan status RT 04/04 itu, sedangkan Bu R itu sudah urus semua administrasinya dengan status RT 01/08. Kita juga sama, semua yang di sini belum rubah KTP, kita masih RT 01/08," imbuhnya.

Tetangga R berinisial IR mengaku trauma dengan aksi demo yang dilakukan sebagian warga. Ia yang butuh ketenangan terganggu dengan adanya demo tersebut.

"Saya sebetulnya yang disini trauma karena demo itu, semua datang ke sini teriak-teriak, ngancam-ngancam. Ibu R ini saya kira baik orangnya, saya punya tetangga baik, R tidak pernah berbuat jelek di sini. Dia punya program-program yang baik buat River Valley, berkorban ide, berkorban uang," kata IR.

"Jadi kenapa sebenarnya mereka harus marah, kita di sini hanya ingin pisahkan blok sana dengan blok sini pisah RT maksudnya," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads